Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah 30 Anak Ini Kembali Temukan Batu Mulia Langka Senilai Rp 29 Miliar

Kompas.com - 04/08/2020, 18:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Seorang penambang skala kecil di Tanzania, yang menjadi miliuner dalam semalam pada Juni lalu setelah menjual dua batu mulia langka Tanzanite senilai 3,4 juta dollar AS atau setara Rp 42 miliar, berhasil menjual batu sejenis seharga 2 juta dollar AS atau setara Rp 29 miliar.

Temuan batu Tanzanite ketiga oleh Saniniu Laizer memiliki berat 6,3 kg.

Tanzanite hanya ditemukan di Tanzania utara dan digunakan untuk membuat ornamen.

Baca juga: Jual 2 Batu Langka Terbesar, Ayah 30 Anak Ini Kaya Mendadak

Batu itu adalah salah satu batu mulia paling langka di Bumi. Bahkan, seorang ahli geologi setempat memperkirakan pasokannya mungkin habis dalam 20 tahun ke depan.

Daya tarik batu mulia terletak pada ragam warnanya, termasuk hijau, merah, ungu dan biru.

Nilai batu mulia terlangka itu ditentukan oleh kelangkaan - semakin halus warna atau kejernihannya, semakin tinggi harganya.

Lazier mendorong teman-temannya sesama penambang skala kecil untuk bekerja sama dengan pemerintah, dan mengatakan bahwa pengalamannya adalah contoh yang baik.

"Menjualnya kepada pemerintah berarti tidak ada jalan pintas... mereka transparan," kata Lazier dalam pernyataannya di sebuah upacara di tambang yang terletak di utara Mirerani.

Penambang kerap mengeluh tentang pembayaran yang terlambat dari pemilik tambang, menurut wartawan BBC Aboubakar Famau yang melaporkan dari ibu kota Dodoma.

Setelah menjual dua batu mulia dengan berat 9,2 kg dan 5,8 kg, Lazier - ayah dari 30 anak - mengatakan kepada BBC bahwa dia akan menggelar sebuah pesta.

Akan tetapi, setelah berhasil menjual batu mulia ketiganya Senin (3/8/2020) lalu, dia mengatakan bahwa uang dari hasil penjualan itu akan digunakan untuk membangun sekolah dan fasilitas kesehatan di distrik Simanjiro di utara Manyara.

Baca juga: Benarkah Batu Mulia dan Akik Bermanfaat untuk Kesehatan?

Dia mengatakan kepada BBC bahwa keberuntungannya dua bulan lalu tidak akan mengubah gaya hidupnya. Dia mengaku berencana untuk terus memelihara sapinya yang berjumlah 2.000.

Laizer menambahkan bahwa dirinya tidak perlu mengambil tindakan pencegahan tambahan meskipun dirinya menjadi miliuner dalam semalam.

Beberapa penambang skala kecil seperti Laizer memperoleh lisensi pemerintah untuk menggali Tanzanite, tetapi penambangan ilegal banyak terjadi terutama di dekat tambang yang dimiliki oleh perusahaan besar.

Pada 2017, Presiden John Magufuli memerintahkan militer untuk membangun tembok sepanjang 24 km di sekitar lokasi penambangan Merelani di Manyara, yang diyakini sebagai satu-satunya sumber Tanzanite di dunia.

Setahun kemudian, pemerintah melaporkan peningkatan pendapatan di sektor pertambangan dan menghubungkan kenaikan tersebut dengan pembangunan tembok.

Baca juga: Dapat Jubah dari Ulama Arab Saudi, Syafruddin Beri Cinderamata Buku dan Batu Mulia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com