SEOUL, KOMPAS.com - Hujan angin terlama di Korea Selatan dalam 7 tahun terakhir mengakibatkan banjir, yang membuat lebih dari 1.000 orang mengungsi.
Sementara itu sedikitnya 13 orang tewas dan 13 lainnya hilang, ungkap pihak berwenang pada Selasa (4/8/2020) yang dikutip dari Reuters.
Kematian dilaporkan akibat tanah longsor dan kendaraan yang hanyut terbawa air banjir.
Baca juga: China Ledakkan Bendungan untuk Redakan Banjir Besar
Petugas penanganan bencana mengatakan, banjir menggenangi lebih dari 5.751 hektare lahan pertanian, dan membanjiri bagian-bagian kunci dari jalan raya utama dan jembatan di ibu kota, Seoul.
Presiden Moon Jae-in kemudian menyatakan keprihatinanya terhadap warga dan pekerja publik, yang berjuang melawan Covid-19 serta hujan angin musiman sekaligus.
Menurut para petugas pengamat cuaca, hujan angin selama 42 hari beruntun ini adalah yang terlama sejak 49 hari hujan angin pada 2013.
Baca juga: Usai Dihantam Virus Corona, Wuhan Diterjang Banjir Besar