Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2020, 19:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia mengkonfirmasi hampir 70 pengantin ISIS dan anak-anak mereka di Suriah asal Australia tidak akan kembali. Mereka akan tetap tinggal di kamp-kamp Suriah, dengan alasan pandemi Covid-19.

Melansir News pada Rabu (29/7/2020), ada 47 anak dan 20 istri dari pejuang IS yang ditangkap baru-baru ini dalam kamp-kamp pengungsian di timur laut Suriah, setelah kekalahan kelompok IS di wilayah tersebut.

Baca juga: Polisi Jerman Tangkap Wanita Anggota ISIS

Pemerintah Australia menyatakan kondisi pandemi Covid-19 saat ini sangat berbahaya untuk memulangkan mereka, baik karena situasi perjalanan internasional dan kurangnya sumber daya domestik yang diperlukan untuk memantau orang yang teradikalisasi.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne merespons masalah pemulangan pengantin IS dan keluarganya dalam konferensi pers, setelah menghadiri acara Konsultasi Menteri Australia-Amerika Serikat (AS) di Washington DC pada Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Pengakuan Beatles ISIS Inggris: Tawanan Wanita Dilecehkan Seksual dan Disiksa

"Sekarang, gerakan di Suriah dan kawasannya lebih kompleks dari sebelumnya, dan kami melihat negara bagian serta teritori kami sangat longgar, atas beberapa kasus, karena dampak infeksi Covid-19," kata Payne, dilaporkan oleh SBS.

"Kami tidak akan membahayakan komunitas kami, atau pejabat kami di luar negeri, untuk mengekstraksi orang dari Suriah dalam kondisi saat ini (pandemi virus corona)," ujarnya.

Baca juga: 100 Anggota ISIS Tewas dalam Pertempuran Melawan Pasukan Khusus Inggris SAS

Sementara, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menekankan bahwa AS ingin para pejuang dipulangkan ke negara asal mereka dan dituntut.

"Kami telah memperjelas harapan kami bahwa tempat para pejuang ini ditahan mungkin tidak berkelanjutan, dan bahwa kami perlu bekerja dengan masing-masing negara tuan rumah untuk membawa orang-orang itu kembali, serta membawa mereka ke pengadilan di negara asal," kata Pompeo.

Baca juga: Pengadilan Inggris Izinkan Shamima Begum, Gadis yang Kabur untuk Gabung ISIS, Pulang

Kepala eksekutif Save the Children, Mat Tinkler mengatakan kepada SBS bahwa tidak ada alasan untuk tidak membawa pulang "anak-anak Australia".

Organisasi itu telah memperingatkan tentang kondisi buruk di kamp-kamp Suriah, seperti kurangnya air yang mengalir.

"Tidak ada alasan yang tersisa," kata Tinkler mengatakan kepada penyiar.

Baca juga: Beli Minuman, Wanita Muslim di AS ini Dapat Kata ISIS

“Pemerintah Australia perlu membawa pulang anak-anak Australia dan ibu mereka. Alternatif untuk membiarkan anak-anak Australia mendekam di zona perang, tidak terbayangkan,” terangnya.

Kamalle Dabboussy, yang mana putrinya Mariam berada di salah satu kamp Suriah bersama cucu-cucunya, mengatakan kepada SBS, bahwa mereka menghadapi "situasi yang mengerikan" dan bahwa pemerintah Australia "terus mengabaikan penderitaan para wanita dan anak-anak yang rentan tersebut".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com