Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Detik-detik Demonstran Ditembak Kepalanya meski Sudah Angkat Tangan

Kompas.com - 02/08/2020, 08:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

LOS ANGELES, KOMPAS.com – Seorang pengunjuk rasa mengangkat tangan namun tetap ditembak oleh polisi dengan “proyektil yang tidak mematikan” di kepalanya.

Sebuah video yang memperlihatkan penembakan tersebut tersebut beredar baru saja meski demonstrasi tersebut sudah berlangsung pada 30 Mei.

Insiden itu terjadi lima hari setelah pembunuhan George Floyd. Sebagaimana diketahui setelah kematian George Floyd aksi unjuk rasa menyebar luas di beberapa kota di Amerika Serikat (AS).

Kepolisian Los Angeles (LAPD) mengatakan Divisi Investigasi LAPD tengah menyelidiki kasus tersebut sebagaimana dilansir dari CNN, Sabtu (1/8/2020).

Baca juga: Ribuan Warga Jerman Berdemo Tolak Pakai Masker, Politikus Sebut Covidiot

Video tersebut menunjukkan polisi bergerak ke arah demonstran sebelum matahari terbenam pada 30 Mei.

Polisi dengan senapan karet diteriakkan untuk maju ke depan.

Demonstran yang diidentifikasi identitasnya sebagai CJ Montano tersebut terlihat menghadap ke petugas kepolisian ketika barisan polisi maju ke depan.

Montano lalu mengangkat tangan tanda menyerah. Namun tiba-tiba sebutir peluru karet menghantam kepalanya dan Montano langsung roboh.

Menurut LAPD, Montano sempat bangkit lalu melarikan diri, dan kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

Baca juga: 560 Orang Tewas Selama Demo Anti-pemerintah di Irak

Pengacara Montano mengatakan dia mengalami cedera parah, termasuk cedera otak traumatis akibat insiden itu.

Firma hukum yang mewakili Montano, Baum Hedlund Aristei & Goldman, mengatakan kliennya ditembak di kepala dengan sengaja oleh petugas keamanan.

“Video menunjukkan bahwa klien kami berdiri dengan tangan di atas dan tidak menimbulkan ancaman apa pun,” kata Baum Hedlund Aristei & Goldman.

Baca juga: Sebelum Tewas, George Floyd Sempat Berkata Aku Bukan Orang Jahat

Sementara itu kepolisian mengatakan petugas menargetkan para pengunjuk rasa yang melemparkan benda ke arah petugas, seperti batu, botol kaca, dan botol air beku.

"Para penyelidik telah berulang kali berupaya untuk mewawancarai Montano, tetapi sejauh ini dia telah menolak permintaan itu," kata Kapten Gisselle Espinoza dalam sebuah pernyataan video.

Juru bicara kepolisian Josh Rubenstein mengatakan LAPD tidak menarik kesimpulan apakah petugas yang bersangkutan benar-benar melanggar hukum.

Rubenstein menambahkan proses investigasi bisa memakan waktu hingga satu tahun.

Baca juga: Sebelum Tewas, George Floyd Sempat Diminta Berhenti Berteriak oleh Derek Chauvin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com