LOS ANGELES, KOMPAS.com – Seorang pengunjuk rasa mengangkat tangan namun tetap ditembak oleh polisi dengan “proyektil yang tidak mematikan” di kepalanya.
Sebuah video yang memperlihatkan penembakan tersebut tersebut beredar baru saja meski demonstrasi tersebut sudah berlangsung pada 30 Mei.
Insiden itu terjadi lima hari setelah pembunuhan George Floyd. Sebagaimana diketahui setelah kematian George Floyd aksi unjuk rasa menyebar luas di beberapa kota di Amerika Serikat (AS).
Kepolisian Los Angeles (LAPD) mengatakan Divisi Investigasi LAPD tengah menyelidiki kasus tersebut sebagaimana dilansir dari CNN, Sabtu (1/8/2020).
Baca juga: Ribuan Warga Jerman Berdemo Tolak Pakai Masker, Politikus Sebut Covidiot
Video tersebut menunjukkan polisi bergerak ke arah demonstran sebelum matahari terbenam pada 30 Mei.
Polisi dengan senapan karet diteriakkan untuk maju ke depan.
A protester had his hands raised when Los Angeles police shot him in the head with a "less-lethal projectile" during a May demonstration, body camera videos released Friday show. https://t.co/BE3TNKm9kq
— CNN (@CNN) August 1, 2020
Demonstran yang diidentifikasi identitasnya sebagai CJ Montano tersebut terlihat menghadap ke petugas kepolisian ketika barisan polisi maju ke depan.
Montano lalu mengangkat tangan tanda menyerah. Namun tiba-tiba sebutir peluru karet menghantam kepalanya dan Montano langsung roboh.
Menurut LAPD, Montano sempat bangkit lalu melarikan diri, dan kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Baca juga: 560 Orang Tewas Selama Demo Anti-pemerintah di Irak
Pengacara Montano mengatakan dia mengalami cedera parah, termasuk cedera otak traumatis akibat insiden itu.
Firma hukum yang mewakili Montano, Baum Hedlund Aristei & Goldman, mengatakan kliennya ditembak di kepala dengan sengaja oleh petugas keamanan.
“Video menunjukkan bahwa klien kami berdiri dengan tangan di atas dan tidak menimbulkan ancaman apa pun,” kata Baum Hedlund Aristei & Goldman.
Baca juga: Sebelum Tewas, George Floyd Sempat Berkata Aku Bukan Orang Jahat
Sementara itu kepolisian mengatakan petugas menargetkan para pengunjuk rasa yang melemparkan benda ke arah petugas, seperti batu, botol kaca, dan botol air beku.
"Para penyelidik telah berulang kali berupaya untuk mewawancarai Montano, tetapi sejauh ini dia telah menolak permintaan itu," kata Kapten Gisselle Espinoza dalam sebuah pernyataan video.
Juru bicara kepolisian Josh Rubenstein mengatakan LAPD tidak menarik kesimpulan apakah petugas yang bersangkutan benar-benar melanggar hukum.
Rubenstein menambahkan proses investigasi bisa memakan waktu hingga satu tahun.
Baca juga: Sebelum Tewas, George Floyd Sempat Diminta Berhenti Berteriak oleh Derek Chauvin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.