Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Replika Hagia Sophia Akan Dibangun di Suriah dan Didanai Rusia

Kompas.com - 01/08/2020, 19:49 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia akan membantu Suriah membangun replika Hagia Sophia yang akan beroperasi sebagai Katedral Ortodoks.

Seorang anggota parlemen Rusia, dikutip Moscow Times (29/7/2020), mengatakan bahwa replika Hagia Sophia akan segera dibuat di Suriah namun difungsikan sebagai katedral atau Gereja Ortodoks.

Hal itu dilakukan setelah bangunan bersejarah Hagia Sophia di Istanbul, Turki diubah fungsinya dari museum kembali menjadi masjid oleh pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga: Khotbah Shalat Jumat Ulama di Hagia Sophia Diserang Oposisi Sekuler Turki

Situs warisan dunia yang sudah didaftarkan di UNESCO itu berganti menjadi masjid pada bulan Juli kemarin dan memicu banyak protes internasional khususnya dari kalangan politisi dan pemimpin agama Kristen karena simbol bangunan itu sangat penting bagi persatuan lintas agama.

"Rusia akan mendanai miniatur Hagia Sophia di bagian barat Provinsi Suriah, tepatnya kota Hama untuk menunjukkan pentingnya 'dialog perdamaian' lintas agama," ujar anggota parlemen konservatif Vitaly Milonov.

"Suriah, tidak seperti Turki adalah negara yang jelas menunjukkan kemungkinan perdamaian dan dialog positif lintas agama," ujar Milonov sebagaimana dikutip RIA Novosti awal Juli kemarin.

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani dan Turki Perang Komentar

"Presiden Bashar Al Assad tidak akan mengubah sebuah Katedral dalam suatu kesatuannya menjadi bentuk lainnya," ujar Milonov.

Persiapan pembangunan replika Hagia Sophia di Hama akan dimulai Agustus menurut kantor berita Libanon, Al Modon pada Selasa (29/7/2020).

Proyek pembuatan replika itu dikabarkan merupakan gagasan dari pemimpin milisi pro-rezim Suriah, Nabeul Al Abdullah. 

Abdullah menyampaikan rencananya kepada militer Rusia bahwa setelah mendapat persetujuan dari Uskup Metropolitan Gereja Ortodoks Yunani di Hama, mereka akan membuat replika Hagia Sophia di Suriah.

Baca juga: Disindir Yunani soal Hagia Sophia, Begini Balasan Turki

"Saya pikir semua warga Rusia akan senang membantu. Itu akan menjadi peristiwa bersejarah bagi seluruh Umat Ortodoks; Saya yakin bahwa setiap orang Kristen Ortodoks ingin namanya tertulis setidaknya di batu bangunan Hagia Sophia yang baru," ujar Milonov.

Moskwa mendukung proyek itu sebagai bagian dari upaya untuk membenarkan intervensi militernya di Suriah dengan menyorot hubungan antara penduduk Kristen Ortodoks di Suriah, menurut aktivis oposisi Suriah kepada Al Modon.

Rusia, sekutu setia Bashar Al Assad telah terlibat dalam perang konflik Suriah sejak 2015 lalu.

Ada pun rencana situs katedral baru ini dilaporkan terletak beberapa kilometer dari pangkalan militer Turki di Hama.

Baca juga: Tak Terima Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Ekstremis Sayap Kanan Yunani Bakar Bendera Turki

Hagia Sophia di Istanbul, Turki dibangun sebagai katedral Kristen Ortodoks selama Kekaisaran Bizantium tetapi dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada 1453.

Hagia Sophia menyambut Umat Islam beribadah pada Juli kemarin setelah hampir sembilan dekade berfungsi sebagai museum.

Gereja Ortodoks Rusia menyatakan kecewa dengan keputusan Turki dan Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Moskwa “menyesali” tindakan Ankara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com