Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu, Pria Ini Paksa Mantan Istri Masuk Koper dan Menculiknya ke Hutan

Kompas.com - 30/07/2020, 05:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Yaroslav Fokin (35) cemburu terhadap mantan istrinya, Elena Rukhlyada (34) dan menculik wanita itu serta memasukkannya ke dalam tas olahraga biru.

Melansir The Sun (28/7/2020), Fokin mengancam Elena dengan sebilah pisau jika tak mau menurut. Dia lalu menculik wanita itu.

Dia menyuruh Elena masuk ke dalam tas koper olahraga hoki berwarna biru yang diseretnya pelan-pelan keluar dari apartemen untuk mengajak mantan istrinya itu 'berkencan' di hutan.

Baca juga: Mantan Jutawan Dipenjara dengan Tuduhan Pembunuhan Seorang Wanita

Fokin membawa Elena ke sebuah hutan dan memberi wanita itu seikat bunga ketika dia melepaskannya.

Elena yang selamat mengatakan kepada media Rusia Komsomolskaya Pravda, "Saya sangat takut saat itu karena sekitar sebulan sebelumnya, dia marah dan mengancam akan membunuh saya pelan-pelan."

"Itu sebabnya saya memutuskan untuk tidak melawan."

Baca juga: Misterius, Kerangka Korban Pembunuhan Ditemukan di Proyek Rel Kereta Cepat

Elena adalah seorang atlet peraih medali perak dalam ajang Mountain Running World Championship pada 2011 silam.

Dia menggambarkan mantan suaminya yang bekerja sebagai pasukan khusus itu sebagai sosok dengan tipikal pecemburu, "Dia selalu membatasi saya, dalam segala hal."

Fokin tiba-tiba masuk ke ruang dapur Elena pada Juli akhir tahun lalu, mengikat Elena dan seorang temannya sebelum akhirnya memaksa wanita itu masuk ke dalam tas olahraga.

Fokin pun mendorong koper itu keluar apartemen dan memasukkannya ke dalam mobil. 

"Saya pikir itu akhir hidup saya," ujar Elena yang mengenang peristiwa itu.

Baca juga: Vikas Dubey, Gangster India yang Terlibat Pembunuhan Mantan Menteri 

Sesampainya di hutan, Elena mengaku tidak berani melawan, "Saya tidak berani melawan karena dia sangat jahat dan bisa mengggunakan pisaunya kapan pun. Dia membawa saya ke sebuah tempat di hutan dan membawakan saya sebuket bunga, seperti sebuah kencan romantis."

Beruntung, polisi menemukan Elena dalam keadaan tidak terluka ketika temannya melaporkan wanita itu diculik. 

Ketika polisi datang, Fokin yang pengecut berusaha melarikan diri namun pada akhirnya berhasil ditangkap.

Fokin dinyatakan bersalah atas penculikan oleh Pengadilan distrik Zaeltsovsky. Pria itu ini menjalani hukuman empat setengah tahun di penjara dengan keamanan maksimum.

Baca juga: Soal Tersangka Baru Penculikan Madeleine McCann, Polisi Disebut Lakukan Kesalahan

Elena sendiri meski lega pria itu sudah ditahan namun masih merasa khawatir bila masa tahanan berakhir dan Fokin meninggalkan penjara.

Elena mengatakan, “Saya akan melakukan apa pun yang mungkin untuk meminimalkan kontak dengannya. Saya ingin meminta negara untuk memberikan saya perlindungan setelah dia dibebaskan."

"Saya tidak butuh uang atau tunjangan darinya. Saya hanya ingin berpikir bahwa dia tidak ada. Menakutkan ketika kita bahkan tidak bisa berjalan bebas di luar rumah karena mengetahui seseorang tengah mengawasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com