Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat AS Tuding Intelijen Rusia Sebarkan Disinformasi Covid-19

Kompas.com - 29/07/2020, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Pejabat Amerika Serikat (AS) menuding Rusia menyebarkan berita palsu atau disinformasi ihwal virus corona.

Para pejabat AS lantas mengidentifikasi 3 situs web berbahasa Inggris yang digunakan Rusia untuk menyebarkan disinformasi mengenai virus corona sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty, Rabu (29/7/2020).

Associated Press mengutip pernyataan para pejabat AS tersebut pada Selasa (28/7/2020). Mereka menyebutkan ketiga situs web tersebut terkait dengan dinas intelijen rusia.

Mereka juga menunjuk dua orang senior dinas intelijen militer Rusia (GRU) bertanggung jawab atas penyebaran disinformasi virus corona terhadap rakyat AS dan negara-negara barat.

Lebih jauh, para pejabat menyebutkan bahwa nama kedua orang itu adalah Valeryevich Tyurin dan Aleksandr Gennadyevich.

Baca juga: Kepala Intelijen dan Pengawal Pribadi Kim Jong Un Diganti

Unit GRU yang mereka layani memiliki spesialisasi dalam hal intelijen psikologis militer kata para pejabat, menurut Associated Press.

Associated Press melaporkan para pejabat AS yang berbicara tersebut tidak mau dibuka identitasnya.

Sebelumnya, para pejabat AS telah memperingatkan adanya penyebaran disinformasi tentang pandemi Covid-19.

Kini, para pejabat tersebut melangkah lebih jauh dengan menyebutkan tiga situs web yang terlibat penyebaran disinformasi tersebut yakni InfoRos.ru, Infobrics.org, dan OneWorld .press.

Antara Mei hingga Juli, ketiga situs web tersebut menerbitkan sekitar 150 artikel tentang penanganan pandemi virus corona.

Baca juga: Aliansi Intelijen Sebut China Sengaja Hancurkan Bukti Awal Covid-19

Selain itu ketiga situr web tersebut memuji Rusia dalam menangani Covid-19 sekaligus merendahkan penanganan Covid-19 di AS.

Artikel tersebut juga mengabarkan bahwa Rusia telah mengirim bantuan dalam jumlah besar kepada AS untuk memerangi virus Corona.

Selain itu, situs web tersebut juga menyoroti kerusuhan di sejumlah kota di AS atas ketidakadilan rasial.

Para pejabat AS mengungkapkan penyebaran disinformasi tersebut karena AS akan segera menggelar hajatan besar yakni pemilihan presiden (pilpres) yang sedianya digelar apda November.

Politikus AS berulang kali memperingatkan akan adanya campur tangan intelijen Rusia lagi seperti yang terjadi pada pilpres AS pada 2016.

Baca juga: AS Mulai Kumpulkan Data Intelijen Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong

Para pejabat mengatakan mereka membicarakan situs web itu untuk membunyikan alarm peringatan sekaligus mengungkapkan hubungan yang jelas antara situs web tersebut dengan GRU.

Associated Press mencoba menghubungi InfoRos melalui surat elektronik untuk dimintai tanggapan. Namun pihak InfoRos belum mengirim balasan.

InfoRos dan One World sebelumnya telah menarik perhatian di Eropa. Sebuah laporan bulan lalu oleh EU DisinfoLab yang berbasis di Brussels meneliti hubungan antara InfoRos dan One World dengan intelijen militer Rusia.

"InfoRos berkembang di zona abu-abu, di mana kegiatan informasi reguler dicampur dengan tindakan yang lebih kontroversial yang mungkin sangat terkait dengan operasi informasi negara Rusia," bunyi laporan itu.

Baca juga: Rumor Kim Jong Un Meninggal, Intelijen AS dan Korsel Tidak Percaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com