Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Virus Corona Darurat Kesehatan Paling Parah yang Pernah Dihadapi

Kompas.com - 28/07/2020, 11:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, virus corona merupakan darurat kesehatan paling parah yang pernah mereka hadapi.

Dalam pernyataannya, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan mereka akan menggelar pertemuan darurat pada pekan ini.

Tedros menerangkan, pertemuan darurat WHO itu akan membahas status darurat virus corona, enam bulan sejak dideklarasikan.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 di Inggris karena WHO Dibeli China

Mereka akan melakukan peninjauan kembali darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, atau disingkat dengan PHEIC.

Deklarasi PHEIC, yang merupakan level tertinggi berdasarkan aturan kesehatan internasional, diharuskan dievaluasi tiap enam bulan.

Selain Covid-19, WHO setidaknya pernah mendeklarasikan PHEIC pada lima wabah. Yakni Ebola (dua kali) di Afrika, flu babi, Zika, dan pilo.

"Pandemi yang ada saat ini jelas merupakan yang paling parah," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip AFP Senin (27/7/2020).

Pejabat asal Ethiopia itu menerangkan, ketika pihaknya mendeklarasikan kekadaan darurat pada 30 Januari, baru ada 100 kasus di luar China.

Tetapi selama sekitar enam bulan, wabah ini sudah menginfeksi 16 juta orang, dengan lebih dari 650.000 korban meninggal di seluruh dunia.

Baca juga: Pakar WHO: Jangan Berharap Vaksinasi Covid-19 Dapat Dilakukan Awal 2021

"Covid-19 sudah mengubah dunia kita. Wabah ini membuat orang, masyarakat, hingga negara terpisah-piash," jelas Tedros dikutip BBC.

Dirjen WHO sejak 2017 itu menerangkan, jimlah kasus virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu membengkak dalam enam pekan terakhir.

Karena itu, dia mengatakan situasi sudah berubah secara dramatis setelah badan kesehatan di bawah PBB itu mengumumkan kondisi darurat pada Januari.

Dalam pertemuan tersebut, komite darurat diyakini masih tetap mengategorikan Covid-19 sebagai masalah kesehatan tingkat global.

Baca juga: WHO Catatkan Kenaikan Terbesar Kasus Harian Virus Corona di Dunia

Dr Tedros menjelaskan, meski dunia sudah membuat upaya besar dalam memerangi pandemi, dia mengungkapkan jalan yang harus dilalui masih panjang.

"Selama enam bulan terakhir, WHO tanpa kenal lelah terus bekerja memberi dukungan bagi negara guna bersiap dan merespons virus corona ini," paparnya.

Dia juga mengomentari kritik yang dialamatkan ke organisasinya, di mana mereka dituding bertindak terlalu lambat sejak wabah mulai muncul di Wuhan, China.

"Saya secara pribadi bangga terhadap organisasi kami, WHO, dan orang-orangnya beserta kinerja luar biasa yang mereka tunjukkan," jelasnya.

Baca juga: WHO Soroti Jumlah Tes, Positivity Rate, dan Kapasitas Rawat Inap RS di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com