Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Profesional jika Selfie Pakai Bikini, Begini Respons Dokter di AS

Kompas.com - 26/07/2020, 07:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah penelitian dari Journal of Vascular Surgery meneliti dampak dari "publikasi konten media sosial" dan bagaimana hal itu mampu mempengaruhi kinerja para dokter di masa depan.

Melansir New York Post, penelitian baru itu menyebutkan bahwa para dokter bedah yang memublikasikan foto-foto bikini mereka adalah dokter-dokter yang tidak profesional.

Para peneliti sebagian besar terdiri dari laki-laki. Mereka membuat akun untuk menyamar dan menyelidiki konten yang diunggah secara online.

Mereka menganggap foto yang menunjukkan minuman beralkohol, wanita memakai bikini (seperti baju renang) adalah konten-konten yang menunjukkan pengunggahnya "berpotensi tidak profesional (dalam pekerjaan)".

Banyak dokter yang kemudian merespons cepat studi yang menghina itu. Baik dokter pria mau pun wanita menganggap penelitian itu menyinggung dan mengatakan foto-foto semacam itu tidak mempengaruhi kemampuan dokter dalam melakukan pekerjaan mereka.

Baca juga: Perawat Rusia Ini Kisahkan Pengalaman Saat Fotonya Pakai Bikini di Balik APD Viral

Seorang dokter bernama Mudit Chowdhary menyerukan pencabutan hasil penelitian yang dianggapnya tak sesuai itu.

Dia berkata, "Mereka mempermalukan rekan dokter wanita kita hanya karena mengenakan bikini."

Sementara itu, melansir The Post, tak satu pun dari para peneliti memberikan respons terkait kritik terhadap hasil penelitian mereka.

Namun, 2 orang peneliti bernama Thomas Cheng dan Jeffrey Siracuse menyampaikan permintaan maaf setelah menuai protes publik.

Baca juga: Fotonya Rawat Pasien Covid-19 Pakai Bikini di Balik APD Viral, Perawat Ini Jadi Model

Mereka mengatakan bahwa hasil penelitian itu bukan semata-mata hasil dan keduanya menyampaikan penyesalan mereka karena telah membuat para dokter bedah yang berusia muda merasa dihakimi.

Akibat penelitian itu, dokter wanita berbondong-bondong mengunggah foto mereka dengan bikini di media sosial sembari menggunakan tagar #MedBikini. Beberapa dari mereka memegang gelas minuman beralkohol.

"Citra tentang kemabukan yang hina, penggunaan obat terlarang atau pun kelainan seksual yang mencolok jika terjadi pada seorang dokter tentu bisa disebut tidak profesional," ujar Trisha Greenhalgh, seorang profesor dari Oxford University dikutip The Post.

"Tapi tentunya tak ada yang salah dengan foto para dokter yang memegang minuman beralkohol saat sedang tidak bertugas, mengenakan pakaian bikini saat renang atau berlibur, atau juga berpakaian halloween."

Greenhalgh (61) yang rajin berenang juga ikut berkomentar di Twitter dan mengunggah foto dirinya berbikini, foto yang menurutnya tidak 'seksis'.

Baca juga: Fotonya Hanya Pakai Bikini di Balik APD Viral, Perawat di Rusia Syok

Dia menulis melalui kicauannya, "Untuk peneliti yang berusia 28 tahun, yang mengatakan hal ini (berbikini) tidak profesional bagi dokter wanita, (ketahuilah) aku cukup tua untuk jadi nenekmu."

Meski makalah penelitian itu tidak selalu merujuk pada wanita, bahasa dalam penelitian itu mengisyaratkan bahwa dokter wanita dan bikini yang mereka pakai, menjadi fokus penelitian.

"Itu sebabnya banyak wanita dari kalangan medis menganggap penelitian itu sangat menyinggung," ujar Greenhalgh.

Baca juga: Hanya Pakai Bikini di Balik APD, Perawat di Rusia Dihukum

Sementara itu, seorang dokter muda bernama Agoubi (28) berkata, "Saya tentu ingin pasien saya mempercayai dan menghormati saya. Sebagian dari itu mungkin dipengaruhi oleh kehadiran media sosial."

"Namun, siapa yang memutuskan soal profesionalitas tidak boleh diserahkan hanya kepada 3 orang saja (menyindir para peneliti)."

Selain Agoubi, ada juga Stephanie, seorang mahasiswi kedokteran yang tidak memberikan nama belakangnya untuk menghindari pelecehan karena dia berbagi selfie berbikini. 

Dia merasa dia telah berpakaian (bikini) dengan tepat saat pergi ke pantai mau pun saat berenang.

Menurut Stephanie, istilah "profesionalisme" sering digunakan sebagai cara terselubung untuk menegakkan rasisme dan seksisme di industri mana pun.

Baca juga: Viral, Foto Perawat di Rusia Hanya Kenakan Bikini di Balik APD

Salah seorang mahasiswa kedokteran, Nicholas Leighton ikut melayangkan kritik, "Jadi penelitian ini dipublikasikan (hanya untuk) mempermalukan dokter dengan menganggap mereka 'tidak profesional' hanya karena mengenakan bikini atau memegang bir di foto?

Dan penelitian itu dilakukan oleh 3 pria yang membuat akun media sosial palsu untuk memata-matai para dokter wanita? 'Penelitian' ini harus ditarik kembali."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com