Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Singapura Mengaku Jadi Mata-mata China di AS

Kompas.com - 25/07/2020, 14:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Dalam keterangannya di laman tersebut, dia mengklaim "menjembatani Amerika Utara dengan Beijing, Tokyo (Jepang), dan negara Asia Tenggara".

Baca juga: Australia Dukung AS, Tolak Klaim China atas Laut China Selatan

Ketika berada di AS, dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Yeo mendapat arahan dari Beijing untuk pura-pura membuka jasa konsultasi politik dan membuka lowongan.

Setelah membuka kantor itu, dia dilaporkan mendapatkan 400 kandidat, 90 persen berasal dari militer atau pegawai pemerintah yang cukup penting.

Setelah mendapatkan beberapa dokumen, Yeo akan menyerahkannya kepada pemerintah China, dengan harapan mereka akan tertarik.

Dia disebut mempekerjakan beberapa orang untuk membantunya, dengan menyasar mereka yang mengalami kesulitan finansial.

Baca juga: Ketegangan Hubungan AS dengan China Masuk Era Baru

Mereka yang bekerja bagi Yeo salah satunya mempunyai pengalaman di proyek pengerjaan jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara AS.

Ada juga perwira Pentagon yang punya pengalaman di Afghanistan, maupun karyawan di kementerian luar negeri. Mereka menerima bayaran 2.000 dollar AS (Rp 29,1 juta) setiap kali menulis laporan.

Jaksa Agung Muda AS, John Demers mengatakan, Yeo menggunakan kantor konsultan palsu untuk menarik warga AS yang masuk dalam radar Beijing.

"Ini merupakan satu contoh lagi bagaimana pemerintah China mengeksploitasi Amerika yang sangat terbuka," papar Demers.

Baca juga: Dituduh Mata-mata oleh AS, Diplomat China Ini Sempat Bertugas di Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com