Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Targetkan Asrama Pekerja Asing Bebas Virus Corona Awal Agustus

Kompas.com - 25/07/2020, 10:54 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Hampir 4 bulan setelah ledakan kasus virus corona di asrama pekerja asing awal April lalu, Singapura akhirnya memasuki babak akhir untuk memutus total rantai penyebaran.

Menteri Pembangunan Nasional yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Lawrence Wong dilansir The Straits Times menyampaikan pada Jumat malam (24/07/2020), asrama yang didominasi pekerja asing dari India dan Bangladesh itu ditargetkan bebas total dari virus corona pada awal Agustus mendatang, tepatnya paling lambat 7 Agustus.

Pengecualian diberikan kepada 17 blok khusus di 8 asrama di mana 28.000 pekerja masih menjalani isolasi mandiri.

Berita baik ini berarti hampir seluruh pekerja asing di asrama yang berjumlah sekitar 200.000 orang atau sekitar 80 persen bebas dari virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu.

Pekerja yang telah menyelesaikan masa isolasinya diwajibkan menjalani tes tambahan. Jika negatif, pekerja diizinkan kembali bekerja dengan mekanisme keamanan yang ketat di tempat kerja khususnya di area konstrusi.

Baca juga: Kedutaan Besar RI di Singapura Adakan Program untuk Tarik Investasi Asing di Tengah Pandemi

Stabilnya Covid-19 di Singapura

Sejak ledakan kasus pekerja asing, angka harian kasus Covid-19 negeri “Singa” konsisten berada di angka ratusan. Namun angka ini akan segera berubah.

“Kita tidak akan melihat angka ratusan lagi setelah asrama pekerja asing bebas total.” ucap Wong.

Angka kasus komunal dan impor stabil di satu digit sejak Singapura mencabut lockdown parsial pada 1 Juni lalu.

Wong menambahkan pencapaian melegakan ini bukan berarti Singapura melonggarkan kewaspadaan menghadapi Covid-19

“Kita akan tetap memonitor dan mengetes pekerja asing secara rutin. Kasus infeksi baru dapat muncul kapan pun.”

Singapura melakukan pengujian secara agresif dan menyeluruh di 43 asrama pekerja asing sejak munculnya klaster pertama pada 30 Maret lalu di asrama S11 yang berlokasi di Punggol, Singapura Utara.

Baca juga: Teka-Teki Suksesi PM Singapura Setelah Kemenangan Hampa Partai Berkuasa

Data terakhir dari Kementerian Kesehatan (MOH) menunjukan kasus Covid-19 di Singapura hampir menembus 50.000 yaitu sebanyak 49.375 kasus.

46.556 kasus atau 94,29 persen berasal dari asrama pekerja asing. Sisanya 2.158 kasus atau 4,37 persen adalah kasus komunal dan 661 kasus atau 1,34 persen adalah kasus impor.

91,46 persen atau sebanyak 45.157 pasien telah sembuh total. Tersisa tinggal 157 penderita atau 0,32 persen yang masih dirawat di rumah sakit.

8,14 persen atau 4.019 pasien tercatat sedang menjalani isolasi mandiri di sejumlah tempat. Angka kematian tetap salah satu yang terendah di dunia yaitu hanya 0,05 persen atau 27 korban jiwa.

Singapura saat ini berada pada fase 2 menuju new normal atau tatanan hidup baru di mana kehidupan sehari-hari dan roda perekonomian hampir pulih total.

Negeri pimpinan Lee Hsien Loong itu juga berhasil menggelar pemilihan umum (pemilu) di tengah pandemi pada 11 Juli lalu.

Baca juga: Walau Kembali Menang Telak Pemilu Singapura, PAP Raih Hasil Terburuk dalam Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com