Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Mata-mata oleh AS, Diplomat China Ini Sempat Bertugas di Australia

Kompas.com - 24/07/2020, 16:04 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber ABC

CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang diplomat China yang diduga menggunakan dokumen identitas palsu di Amerika Serikat (AS) sampai tahun lalu merupakan sosok senior nomor 2 di Kedutaan China untuk Canberra, Australia. 

Di sana, dia secara rutin berjumpa dengan para politisi Australia.

Melansir ABC, Cai Wei, seorang Konsulat Jenderal di kota Houston, menolak perintah Pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menutup komplek diplomat China yang dicurigai sedang melakukan aktivitas spionase.

Antara 2014 sampai 2019, diplomat itu berperan sebagai Wakil Kepala Misi Kedutaan China di Australia. Sebelumnya, dia juga bekerja di pos-pos lain termasuk salah satu anggota organisasi intelijen Five Eyes, Kanada.

Pada 2018, Cai Wei menggunakan sebuah pertemuan makan malam dengan anggota parlemen tenaga kerja di Canberra untuk membantah bahwa Partai Komunis China telah mencoba mengendalikan para pelajar asing yang tengah belajar di Australia.

Baca juga: Tak Terima Konsulatnya di Houston Ditutup, China Balas Tutup Konsulat AS di Chengdu

Departemen AS telah menuduh konsulat China di Houston melakukan 'perilaku subversif' dan mengatakan bahwa Cai Wei dan 2 diplomat lainnya menggunakan identifikasi palsu ketika mengawal pelancong China melalui bandara internasional Houston.

Berdasarkan keterangan New York Times, penyelidikan ke konsulat Houston telah mencakup upaya pemeriksaan tentang pengiriman penelitian medis secara ilegal dan informasi sensitif lainnya dari lembaga-lembaga di wilayah itu.

Penyelidikan itu juga menuduh adanya rencana-rencana untuk mengajak lebih dari 50 peneliti, profesor dan akademisi di wilayah itu untuk menyerahkan penelitian atau pun informasi kepada lembaga-lembaga China dan memaksa warga China di AS untuk kembali ke negaranya.

Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa 'selalu mungkin' pemerintahannya untuk menutup lebih banyak lagi misi China di AS.

Sebagai respons terhadap perintah AS, China juga memerintahkan agar AS menutup konsulat di kota Chengdu.

Baca juga: Konsulat Beijing di Houston Ditutup, Media China: Trump Ingin Salahkan Beijing

Pada awal pekan ini, pemadam kebakaran di Houston melaporkan adanya aktivitas pembakaran kertas dan dokumen di konsulat China di Houston, Texas setelah AS memberi para pekerja konsulat itu waktu 3 hari untuk menutup kantor tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Juru bicara Departemen AS mengatakan langkah tersebut dibuat "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan privasi informasi warga Amerika".

"AS tidak akan menoleransi kekerasan China terhadap kedaulatan dan intimidasi yang mereka lakukan pada warga kita, seperti kita tidak menoleransi praktik dagang Republik Rakyat China, mencuri pekerjaan warga Amerika dan perilaku mengerikan lainnya."

Pada Rabu kemarin, Senator Republik Marco Rubio seorang anggota dari Komite Intelijen dan Hubungan Luar Negeri AS mengatakan dalam cuitannya di Twitter bahwa konsulat China di Houston merupakan "pusat titik jaringan luas Partai Komunis dan mempengaruhi operasional di AS".

Ada pun seorang Juru bicara untuk Pemerintah Australia telah menolak untuk memberikan komentar soal Cai Wei ketika diplomat itu bertugas di Australia, terkait persoalan antara China-AS belakangan ini.

Baca juga: Tensi Meninggi, Ini Alasan AS Perintahkan China Tutup Konsulat di Houston, Texas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com