Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tawarkan Dana Pinjaman 1 Miliar Dollar AS untuk Akses Vaksin Covid-19

Kompas.com - 24/07/2020, 10:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi tawarkan dana pinjaman 1 miliar dollar AS (Rp 14,6 triliun) untuk dapat digunakan Amerika Latin dan Karibia dalam mengakses vaksin Covid-19.

Hal itu disampaikan Wang Yi dalam pertemuan virtual dengan kedua negara tersebut pada Rabu (22/7/2020), menurut laporan yang dilansir dari CNN pada Jumat (24/7/2020).

"Menteri Luar Negeri China mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan di negaranya akan dibuka untuk umum mengakses, sehingga dapat memberikan manfaat publik, dan pemerintah China telah menetapkan dana pinjaman 1 miliar dollar AS untuk membantu negara lain mengakses vaksin tersebut," kata Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam keterangan persnya.

Baca juga: Ingin Wabah Covid-19 Berakhir, Warga di India Puja Dewi Corona

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador berterima kasih kepada China setelah mengumumkan dana pinjaman tersebut.

"Kami sangat berterima kasih kepada China, pemerintah China, dan presiden, Anda (presiden China) ingat saya pernah berkesempatan untuk menelpon, kami meminta untuk dukungan berupa peralatan medis, setelah itu ada banyak penerbangan bantuan datang dari China," ujar López Obrador.

Ia mengatakan bahwa sekarang di negaranya sudah ada persediaan peralatan, obat-obatan yang cukup, dan akan semakin terbantu dengan tawaran dana pinjaman untuk vaksin Covid-19 oleh pemerintah China.

Baca juga: Negatif Covid-19 Tiga Kali, Wanita Ini Meninggal dengan Gejala Virus Corona

Pertemuan virtual pada Rabu lalu itu dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, dan Wang Yi. Ada pun perwakilan negara lainnya yang ikut hadir adalah Argentina, Barbados, Chili, Kolombia, Costa Rica, Kuba, Republik Dominika, Ekuador, Panama, Peru, Trinidad dan Tobago dan Uruguay juga bergabung.

Menjelang pertemuan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan bahwa selama pandemi, "China dan negara-negara Amerika Latin dan Karibia, meski terpisah lautan, tapi telah bekerja sama melawan musuh bersama ini (Covid-19) dengan praktis dan efektif untuk kepentingan bersama."

Wang Wenbin lanjut berujar bahwa pertemuan virtual itu akan, "mengkonsolidasikan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk bersama-sama memerangi pandemi, memperkuat rasa saling percaya politik, menegakkan multilateralisme" serta membangun sebuah komunitas untuk mencapai tujuan yang sama.

Baca juga: Ketua DPR AS Sebut Virus Corona sebagai Virus Trump

Perusahaan biotek Cina Sinovac telah memulai uji coba vaksin Fase 3, bersamaan dengan uji coba Fase 3 lainnya oleh Universitas Oxford dan perusahaan farmasi AstraZeneca.

Sementara itu, Amerika Latin menjadi pusat pandemi global pada akhir Mei.

Berdasarkan analisis CNN yang mengacu pada data Johns Hopkins University (JHU) bahwa data pekan lalu menunjukkan bahwa Amerika Latin dan Karibia memiliki jumlah kasus kematian karena virus corona lebih banyak dari pada Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

Baca juga: AS Tangkap Dua Peretas Asal China yang Dicurigai Mencuri Data Vaksin Virus Corona

Brasil menjadi negara tertinggi kedua di dunia yang memiliki angka kasus kematian karena virus corona, setelah AS, dengan total kasus terinfeksi 2,2 juta.

Peru, Chili dan Meksiko juga berada di sepuluh negara teratas untuk kasus yang dikonfirmasi. Sementara, di Venezuela virus corona juga merebak yang membuat sistem kesehatan negara lumpuh.

Respons masing-masing kepala negara di Amerika Latin berbeda dalam menghadapi serangan virus corona, serta ketersediaan tenaga kerja informal bidang kesehatan, dan tingginya tingkat ketidaksetaraan sosial masyarakat, menjadi faktor yang mendorong semakin meluasnya pandemi virus corona di sana.

Selain menciptakan masalah kesehatan global, pandemi virus corona juga telah memperdalam konflik antara AS dan China, dengan pihak Trump yang berulang kali mengecam China karena dianggap sebagai pemicu munculnya virus corona.

Baca juga: Hampir 1 dari 4 Orang di New Delhi Terinfeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com