Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Opsi bagi PM Malaysia Muhyiddin Yassin: Mayoritas Tipis atau Pemilu Dini

Kompas.com - 20/07/2020, 17:33 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Chin melanjutkan, setiap pemilu memiliki risiko menang kalah dan Muhyiddin tahu benar soal itu.

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Rencanakan Pemilu Dini untuk Lumpuhkan Mahathir

Faktor lain yang menjadi pertimbangan Muhyiddin adalah kemungkinan terpuruknya Bersatu jika pemilu dini digelar.

Bukan rahasia lagi, Chin menyebutkan bahwa UMNO menginginkan Bersatu lenyap untuk merestorasi kembali dominasi mereka di kancah politik "Negeri Jiran”.

“UMNO sedang membujuk Bersatu untuk merger, kalau bisa Bersatu dibubarkan.”

Muncul juga desakan agar Muhyiddin kembali bergabung dengan UMNO dan memimpin partai yang memecatnya itu pada tahun 2016 silam.

Baca juga: Setelah Dipecat, Mahathir Gugat Muhyiddin di Pengadilan Tinggi

Bersatu didirikan oleh Mahathir sebagai kendaraan politiknya pada pemilu 2018. Partai berlogo lima kelopak bunga berwarna putih itu memenangkan 13 kursi.

Angka ini kemudian meningkat hingga 31 saat ini setelah belasan parlementarian berpindah haluan.

Mahathir dipecat dari keanggotaan partai bersama 5 parlementarian lain karena menolak mendukung Muhyiddin yang juga menjabat sebagai Presiden dan Ketua Umum Bersatu.

Jika hasil buruk diraih Bersatu di pemilu dini, UMNO dapat menggunakannya untuk melemahkan posisi tawar Muhyiddin, skenario politik yang dapat mengancam kursi PM yang dipegangnya serta keberlangsungan Bersatu sebagai partai.

Baca juga: Mahathir Tegaskan Anwar Ibrahim Tak BIsa Jadi PM Malaysia, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com