Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Proyek RS di Korut Tak Sesuai, Kim Jong Un Marah dan Pecat Oknumnya

Kompas.com - 20/07/2020, 11:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un memarahi para pejabatnya yang ceroboh atas proyek pembangunan rumah sakit andalan negara itu di Pyongyang.

Kim memerintahkan agar para pejabat yang bertanggung jawab atas proyek itu dipecat, demikian laporan pemerintah pada Senin (20/7/2020) sebagaimana dilansir media Perancis AFP.

Korea Utara telah lama menggunakan proyek infrastruktur raksasa untuk mencoba meningkatkan kredibilitas pemerintah. 

Baca juga: Adik Kim Jong Un Perintahkan Cari Penyanyi Wanita dan Musisi, Mengapa?

Termasuk membangun perumahan di Pyongyang dan mengembangkan sektor pariwisata Wonsan-Kalma yang berkelanjutan.

Akan tetapi, para kritikus mengatakan, dalam pembangunan proyek infrastruktur tersebut, kecepatan waktu seringkali lebih diprioritaskan daripada kualitasnya.

Skema terbaru adalah Rumah Sakit Umum Pyongyang yang terletak di lokasi utama di seberang Sungai Taedong dari bukit Mansu, di mana patung raksasa pendiri Korea Utara Kim Il Sung dan putranya, Kim Jong Il (ayah dari Kim Jong Un) berada.

Penyelesaian proyek rumah sakit itu dijadwalkan pada 10 Oktober mendatang untuk menandai peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.

Baca juga: Korea Utara Dukung China, Salahkan Komentar AS atas Laut China Selatan

Kim menyebut pembangunannya itu sebagai tugas penting untuk program kesehatan masyarakat Korea Utara ketika dia melakukan peletakan batu pertama Maret lalu.

Namun, setelah melakukan rapat singkat tentang perkembangan proyek selama kunjungannya ke situs proyek tersebut, Kim melihat adanya 'masalah serius', demikian ungkap kantor berita KCNA.

Kim dilaporkan mengatakan, "Komisi yang bertanggung jawab atas keuangan proyek ceroboh dalam perhitungan anggaran konstruksi."

Baca juga: Korea Utara Merasa Tidak Butuh Bertatap Muka dengan Presiden AS

Proyek itu dibangun demi 'kebaikan rakyat' tapi malah 'membebani' mereka dengan adanya kecerobohan tersebut.

Sejauh ini belum ada kabar lebih detil mengenai peristiwa tersebut. Namun yang jelas, Kim memerintahkan Partai Buruh yang berkuasa untuk menyelidiki komite yang bertanggung jawab dan mengganti semua pejabatnya.

Laporan itu juga tidak memberi kapan tepatnya Kim melakukan kunjungan ke situs proyek.

Berita itu memicu spekulasi bahwa konstruksi rumah sakit terhambat akibat terbatasnya anggaran Korea Utara di tengah sanksi ketat yang mereka alami saat pandemi Covid-19.

Baca juga: Adik Kim Jong Un: Korea Utara Belum akan Berhenti Bikin Senjata Nuklir

Negara Korea Utara yang tertutup dan bersenjatakan nuklir dengan cepat menutup perbatasannya ketika virus pertama kali terdeteksi di negara tetangganya, China pada Januari silam. 

Pemerintah Korea Utara juga langsung melakukan tindakan pengamanan yang ketat.

Melansir AFP, sampai saat ini, Pyongyang menegaskan belum memiliki satu pun kasus infeksi mau pun kematian akibat wabah Covid-19 meski pun virus tersebut telah menginfeksi lebih dari 14,3 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 601.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com