RAMALLAH, KOMPAS.com - Pemerintah Palestina (PA) menyatakan, mereka mendapat dukungan dari 23 negara Uni Eropa menentang rencana Israel menduduki Tepi Barat.
Pernyataan itu disampaikan pembantu terdekat Presiden Mahmoud Abbas, Nabil Shaath, seperti diberitakan media lokal Al Watan Voice.
Dikutip Middle East Monitor Kamis (16/7/2020), Shaath menerangkan dua negara Uni Eropa yang belum mengumumkan adalah Austria dan Ceko.
Baca juga: Google Dituding Netizen Hapus Palestina dari Google Maps
"Seharusnya ada konsensus jika Uni Eropa ingin menghukum Israel, maka dua negara tersisa harus ikut yang lainnya," jelas Shaath.
Dia menjelaskan konsensus itu tak hanya untuk menghentikan rencana aneksasi Tepi Barat. Tapi juga bentuk pengakuan kepada Palestina.
Shaath mengatakan, jika mereka mendapatkan dukungan dari Sidang Umum PBB, maka Tel Aviv akan makin kesulitan merealisasikan rencana mereka.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat mencanangkan 1 Juli lalu sebagai momen diterapkannya rencana perdamaian Peresiden AS, Donald Trump.
Trump mengumumkan rencana tersebut di Washington pada Januari lalu, di mana dia menyebutnya sebagai "kesepakatan terbesar abad ini".
Rencana itu dianggap memberikan jalan bagi Israel untuk menduduki sebagian Tepi Barat, yang dipandang melanggar hukum internasional.
Kemudian pada Juni, Menteir Luar Negeri Mike Pompeo mengisyaratkan bahwa AS tidak akan menghalangi sekutunya itu mencaplok Tepi Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.