Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Bagian Termiskin India Lockdown Lagi, 125 Juta Orang Terkurung

Kompas.com - 17/07/2020, 14:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Salah satu negara bagian yang paling miskin di India, Bihar, dengan penduduk sebanyak 125 juta orang di-lockdown lagi mulai Kamis (16/7/2020).

Melansir AFP pada Kamis (16/7/2020), Bihar, yang sebagian besar wilayahnya berupa pedesaan dengan infrastruktur kesehatan yang lemah, di-lockdown selama 15 hari.

Kebijakan ini diumumkan sehari setelah Bangalore ditutup selama seminggu.

Semua sekolah, klub, kuil, dan bisnis yang tidak penting diperintahkan untuk ditutup di Bihar, tetapi kegiatan konstruksi dan pertanian diizinkan untuk tetap berjalan.

Sementara transportasi umum ditutup, kendaraan pribadi masih diizinkan untuk beroperasi, sehingga jalan-jalan di ibu kota negara bagian Patna ini dipenuhi dengan mobil, truk, sepeda, dan becak otomatis.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Mendekati 1 Juta, India Lockdown Lagi

Hal itu membuat lalu lintas terlihat hampir normal di jalan-jalan Bihar, menunjukkan sulitnya mengatur 125 juta orang lebih di sana.

Tidak hanya di jalan-jalan, banyak orang masih berbelanja untuk makanan dengan sedikit memperhatikan anjuran social distancing.

"Lockdown tidak sepenuhnya dipatuhi," kata salah satu pengusaha, Ranjeet Singh.

Kurangnya kepatuhan dalam menyikapi virus corona memaksa Goa, negara bagian India lainnya, mengumumkan lockdown selama tiga hari, dari Kamis malam (16/7/2020) dan pembatasan jam malam sampai 10 Agustus.

Baca juga: Tangani Covid-19, 1.032 Dokter India Terinfeksi, 99 Meninggal

Ketua Menteri Goa Pramod Sawant mengatakan, terlalu banyak orang " keluar untuk bertemu orang-orang di pesta" dan "kesadaran dan kepekaan" terhadap bahaya virus corona tingkat rendah.

"Kami memiliki lebih dari 40.000 orang yang didenda karena tidak mengenakan masker, ditambah ada banyak yang ditahan karena melanggar aturan, tetapi selanjutnya mereka tetap seperti itu," kata Sawant kepada media setempat.

Sementara itu, di Bangalore lockdown berjalan lebih ketat dan jalanan jauh lebih tenang, tidak ramai. Banyak perusahaan yang sudah memberlakukan kerja dari rumah.

Namun, Menteri Kesehatan di negara bagian Karnataka, yang mana Bangalore adalah ibu kotanya, mengatakan pada Rabu (15/7/2020) bahwa "hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kita" ketika beban kasus negara bagian mendekati 50.000.

Baca juga: Koran 1966 Saksi Bisu Jatuhnya Air India Ditemukan, Mendiang Indira Gandhi Muncul Lagi

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan, seluruh wilayah dengan cepat menjadi episentrum berikutnya untuk virus corona.

"Sementara perhatian dunia telah difokuskan pada krisis yang sedang berlangsung di Amerika Serikat, bersamaan dengan itu sebuah tragedi kemanusiaan muncul dengan cepat di Asia Selatan," kata organisasi itu.

"Covid-19 menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan di Asia Selatan, rumah bagi seperempat populasi umat manusia."

Baca juga: Vikas Dubey, Gangster India yang Terlibat Pembunuhan Mantan Menteri

India, Pakistan, dan Bangladesh mencatat lebih dari 1,4 juta kasus dan hampir 33.000 kematian.

Kasus virus corona di India tercatat terus meningkat dan hampir mencapai 1 juta dengan angka kematian mendekati 25.000, membuat otoritas lokal di seluruh negeri memberlakukan kembali pembatasan yang baru saja dicabut.

Lockdown yang dilakukan di India dimulai ketika dilaporkan ada lebih dari 600 kematian dalam 24 jam, dan Palang Merah memperingatkan virus corona menyebar pada "tingkat yang mengkhawatirkan" di seluruh Asia Selatan.

Baca juga: Sempat Tertangkap, Gangster Pembunuh 8 Polisi di India Ditembak Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com