Sanksi AS
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengizinkan Huawei ikut serta dalam mengembangkan teknologi 5G global pada Januari.
Keputusan tersebut membuat Trump dan anggota partai konservatif tidak senang.
Trump mengatakan kepada pemerintah Inggris bahwa keputusannya membahayakan penyebaran informasi intelijen karena rawan disadap atau dimanipulasi oleh China.
Baca juga: Mantan Bos Google Ungkap Alasan AS Menyerang Huawei
AS percaya Huawei juga dapat menutup jaringan 5G negara-negara pesaing di bawah perintah Beijing pada saat perang.
Huawei selalu membantah tuduhan tersebut. Mereka menunjukkan kerja sama dengan agen keamanan Inggris selama dua dekade yang memeriksa keamanan jaringan 3G dan 4G.
Keputusan Inggris tersebut juga dipicu oleh sanksi AS pada Mei yang memblokir akses Huawei ke chip AS di jantung jaringan 5G.
Atas desakan dari Trump tersebut, Johnson lantas menantang pemerintahan Trump untuk datang dengan alternatif yang andal dan hemat biaya untuk menggantikan Huawei.
Inggris mencari pengganti Huawei ke perusahaan-perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang dapat mengumpulkan sumber daya mereka dan menyediakan komponen individu untuk solusi alternatif yang dapat diterapkan di seluruh dunia.
Baca juga: AS Anggap Huawei dan ZTE sebagai Ancaman Nasional
Pemerintah Inggris mengatakan proses itu akan dimulai dengan Samsung dari Korea Selatan dan NEC Jepang. Dua perusahaan raksasa juga tidak luput dalam jangkauan seperti Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia.
Kepala Regional Ericsson, Arun Bansal mengatakan perusahaannya siap untuk bekerja dengan operator Inggris untuk memenuhi jadwal mereka, tanpa gangguan kepada pelanggan.
Kepala Eksekutif Nokia untuk Inggris dan Irlandia, Cormac Whelan, mengatakan pihaknya juga memiliki kapasitas dan keahlian untuk menggantikan semua peralatan Huawei di jaringan Inggris.
Tetapi pejabat Inggris memperingatkan bahwa semua perusahaan tersebut yang memiliki sejumlah komponen Huawei dalam rantai pasokan mereka perlu diperhitungkan.
Baca juga: Huawei Sudah Boleh Garap 5G dengan Perusahaan AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.