Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Manajer Suntik Hormon, Karyawan Transgender Gerai Burger di AS Punya Gejala Covid-19 Sebelum Meninggal

Kompas.com - 15/07/2020, 15:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Daily Mail

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Salah satu restoran Burger King di California, Amerika Serikat (AS) tetap mempekerjakan salah satu karyawan transgendernya meski wanita itu memiliki gejala-gejala Covid-19.

Wanita itu, Angela Martinez Gomez dari Oaxaca, Mexico tewas pada Senin (6/7/2020) setelah menunjukkan gejala-gejala virus corona.

Dia masih dipekerjakan penuh waktu oleh Burger King meski sudah menunjukkan gejala terinfeksi virus corona.

Ketika Angela tewas akibat diduga Covid-19, manajer restoran itu malah menyalahkan kematian wanita itu akibat dia telah lakukan 'suntik hormon'.

Angela bekerja terakhir kali di restoran cepat saji itu di wilayah Pico Boulevard, Santa Monica, California, AS pada 29 Juni lalu.

Kematian Angela memicu kemarahan para pekerja termasuk seorang wanita bernama Yolanda Garcia yang telah melayangkan keluhan kepada Departemen Kesehatan Umum Los Angeles.

Baca juga: Terpukul Virus Corona, AS Alami Resesi Ekonomi pada Februari 2020

 

Dia mengklaim bahwa manajer restoran gagal menindak ketika Angela bekerja dalam keadaan sakit.

Garcia mengatakan dirinya kini menjadi karyawan ketiga yang memiliki gejala Covid-19 namun mengklaim Burger King masih belum meminta karyawannya untuk karantina atau melakukan uji virus setelah Angela tewas dan kematiannya dituduh akibat suntik hormon.

Garcia juga menuduh pihak manajemen Burger King telah gagal dalam menerapkan jaga jarak sosial di tempat kerja dan tidak menyediakan pada para pekerja masker-masker baru setiap pergantian waktu kerja.

Menurut keluhan yang disampaikan dan dilansir The Santa Monica Daily press, Angela telah menunjukkan gejala batuk, mual dan sering bolak-balik ke kamar mandi.

Wanita berusia 42 tahun itu dilaporkan telah merawat dirinya dengan obat batuk sebelum akhirnya meninggalkan pekerjaannya karena sakit yang tak bisa ditahan lagi.

Garcia mengklaim karyawan wanita lainnya yang diidentifikasi bernama Mariela setelah itu memiliki gejala seperti demam namun masih diizinkan untuk terus bekerja.

Baca juga: Virus Corona, AS Catatkan Pengangguran Terbanyak dalam Sejarah

Dalam pernyataannya, Garcia menulis, "Burger King tidak mengatakan kepada kami bahwa ada kasus Covid-19 atau kasus orang-orang diduga terinfeksi di toko dan mereka tidak jujur tentang apa yang terjadi pada Angela dan Mariela."

"Angela telah memiliki gejala Covid-19 saat bekerja namun Burger King malah menyalahkan seksualitasnya dan bukan Covid-19 (yang diduga) sebagai penyebab kematian," ungkap Garcia.

Dia juga menambahkan, "Saya katakan (kepada manajer) bahwa saya akan tes Covid-19 dan dia bilang dia juga akan mengetes dirinya namun dia tidak berpikiran kalau Angela meninggal karena Covid-19, menurutnya, Angela meninggal karena telah suntik hormon. Itu tidak masuk akal buat saya."

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu kemarin, Juru bicara Burger King mengatakan bahwa perusahaan mereka tidak pernah menerima laporan gejala virus corona dari gerai mereka dan kematian Angela belum dikonfirmasi akibat penyakit pernapasan tersebut.

"Kami sangat sedih mendengar kabar meninggalnya Angela Martinez Gomez yang telah bekerja di Burger King selama lebih dari 15 tahun," ujar juru bicara tersebut.

"Restoran akan menjalani disinfeksi pada malam ini."

Pihak Burger King juga menyelidiki laporan 'komentar yang bersifat transfobia' dan berjanji akan menindak kasus ini sementara para karyawannya tengah melakukan protes di luar gedung tersebut pasca kematian Angela.

Baca juga: Jumlah Kasus Positif Corona AS Tertinggi di Dunia, Warga Tolak Tinggal di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com