Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Parodi "Surah Corona" seperti Al Quran di Facebook, Blogger Ini Divonis 6 Bulan Penjara

Kompas.com - 15/07/2020, 11:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC,AFP

TUNIS, KOMPAS.com - Seorang blogger wanita asal Tunisia pada Selasa (14/7/2020) dijatuhi hukuman 6 bulan penjara karena parodi unggahan di Facebook yang menghubungkan antara kitab suci umat Islam, Al Quran dengan Covid-19.

Sebuah pengadilan di Tunisia, menjatuhi vonis bersalah kepada Emna Chargui (27) sebagaimana dilansir media Perancis AFP karena telah menyinggung agama dan 'menghasut untuk membenci'.

Chargui dalam unggahannya pada 4 Mei lalu menulis sebuah 'Surah Corona', sebuah unggahan parodi yang meniru gaya tulis Al Quran dan dikaitkan dengan penyakit Covid-19.

Di dalam unggahan tersebut, teks-nya meminta pada orang-orang untuk mencuci tangan mereka dan memperhatikan jaga jarak sosial di tengah wabah virus corona.

Gambar yang ada dalam unggahan tersebut dilaporkan dirancang dan dibagikan pada awalnya oleh seorang ateis Aljazair yang tinggal di Perancis.

Sementara itu, unggahan Chargui muncul ketika bulan Ramadhan, di saat Tunisia sebagian besar berada di bawah aturan lockdown.

Melansir BBC, Chargui mengatakan dalam wawancara terbaru bahwa dia tidak bermaksud menimbulkan keterkejutan, hanya ingin menghibur.

Baca juga: Pakar Herbal di Tunisia Untung Sebab Virus Corona

Chargui yang belum ditahan memiliki waktu 10 hari untuk naik banding. Dia juga kena denda 2.000 dinar atau sekitar 750 dollar AS (sekitar Rp 10.9 juta).

Tampil dengan kaus berwarna merah bergambar Che Guevara, Chargui mengatakan kepada wartawan AFP bahwa dia akan mengajukan banding terhadap hukuman yang dianggapnya tidak logis.

"Di negara kebebasan, di mana konstitusi menjamin kebebasan berekspresi ... dan hak-hak perempuan, mereka mengutuk saya, seorang wanita bebas dalam keyakinan saya," katanya, tampak terguncang.

Unggahan Chargui menyebabkan kegemparan di dunia maya dengan beberapa netizen menyebutnya sangat mengganggu dan menyerukan agar Chargui, yang dikenal sebagai ateis untuk dihukum.

Beberapa hari setelah unggahannya, dia diperiksa oleh polisi.

Pada 27 Mei lalu, paca pemberitaan tentang Chargui menghadapi persidangan atas unggahannya di Facebook, Amnesty International merilis pernyataan yang menyerukan agar pemerintah Tunisia menghentikan penuntutan.

"Penuntutan Emna Chargui adalah gambaran lain tentang bagaimana, terlepas dari kemajuan demokrasi Tunisia, pihak berwenang terus menggunakan hukum represif untuk merusak kebebasan berekspresi," kata Direktur Amnesty Afrika Utara Amna Guellali.

Guellali mengatakan hak atas kebebasan berekspresi itu luas mencakup pada "beberapa yang orang anggap mungkin mengejutkan atau menyinggung" dan menyerukan pemerintah Tunisia untuk mengamendemen hukum "sehingga mereka patuh dengan hak asasi manusia".

Baca juga: Apa Itu Virus Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com