Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Kebakaran Kapal Perang AS adalah Hukuman dari Tuhan

Kompas.com - 15/07/2020, 10:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Arabiya

TEHERAN, KOMPAS.com - Komandan Pasukan Quds, Esmail Ghaani, menganggap kebakaran yang melanda kapal perang Amerika Serikat (AS) di Pangkalan Angkatan Laut AS di San Diego merupakan hukuman dari Tuhan.

Kebakaran di kapal perang Angkatan Laut AS USS Bonhomme Richard, pada Minggu (12/7/2020), tersebut menimbulkan korban luka sebanyak 21 orang.

“Apa yang terjadi di AS sekarang, terutama insiden [kebakaran] kapal perang, adalah hasil dari perbuatan, perilaku, dan kejahatan AS,” kata Ghaani sebagaimana dilansir dari Al Arabiya, Rabu (15/7/2020).

Dia menambahkan insiden tersebut merupakan hasil dari perbuatan AS sendiri. Ghaani berujar Tuhan menghukum AS melalui perbuatan AS.

“Ini adalah janji Tuhan bahwa penindas dan penjahat akan menderita hukuman Tuhan," kata Ghaani.

Baca juga: Kapal Perang AS Meledak Misterius, 21 Orang Luka-luka

Dia memperingatkan AS dan Israel bahwa masa-masa sulit akan menunggu kedua negara tersebut.

Ghaani menambahkan bahwa AS seharusnya tidak membuang waktu mencari dalang di balik insiden tersebut. Pasalnya dia mengklaim insiden tersebut merupakan insiden yang mereka buat sendiri.

Pasukan Quds merupakan sayap pasukan elite dari Garda Revolusi Iran. Komandan Pasukan Quds sebelumnya, Qasem Soleimani, dibunuh oleh AS ketika berada di Baghdad, Irak, pada Januari 2020.

Ghaani diangkat sebagai Komandan Pasukan Quds pada Januari 2020 menggantikan Soleimani.

Ghaani sendiri sangat jarang menampilkan dirinya di depan media atau mengeluarkan pernyataan. Perilaku tersebut sudah menjadi kebiasaannya sebelum atau setelah menjadi komandan Pasukan Quds.

Baca juga: Rusak Terus, Kapal Perang Inggris Seharga Rp 17,5 Triliun Nganggur 4 Tahun

Menyusul kebakaran di USS Bonhomme Richard, beberapa akun pro-rezim Iran di media sosial serta beberapa media yang dikelola pemerintah telah mengisyaratkan bahwa Iran terlibat dalam insiden tersebut.

Namun menurut para pengamat, pernyataan tersebut merupakan tindakan putus asa atas sejumlah insiden ledakan di Iran akhir-akhir ini.

Hal itu dinilai pengamat sebagai upaya “menyelamatkan muka” Iran di depan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com