Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatnya Berubah-ubah, Dr Fauci Dicap Plin-plan

Kompas.com - 15/07/2020, 07:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Fauci, menjadi target kritik pejabat Gedung Putih dalam ketegangan yang muncul antara para pakar kesehatan dengan presiden.

Para pejabat Gedung Putih mengkritisi pendapat Dr Fauci mengenai penanganan Covid-19, seperti penggunaan masker dan jumlah lonjakan kasus virus corona, yang menurut para pejabat ada yang keliru.

Menurut catatan Universitas Johns Hopkins, AS memiliki lebih dari 3,3 juta kasus terkonfirmasi positif dan lebih dari 135.000 orang dilaporkan meninggal hingga Selasa (14/7/2020).

Tentang lonjakan kasus virus corona, Dr Fauci berpendapat bahwa peningkatan kasus terjadi akibat dari pembukaan kembali aktivitas normal ekonomi yang dilakukan dengan tergesa-gesa.

Baca juga: Suruh Pelajar Asing Pergi dari AS, 17 Negara Bagian Gugat Aturan Trump

Pendapat Dr Fauci tersebut bertentangan dengan kepentingan Presiden AS Donald Trump yang mengejar pemulihan ekonomi AS.

Pada Senin (13/7/2020), Trump me-retweet komentar dari seorang pembawa acara sebuah game show yang menuduh "semua orang", termasuk Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) telah berbohong tentang virus corona.

Melansir BBC pada Selasa (14/7/2002), Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany kemudian mengklarifikasi kepada wartawan bahwa Trump masih memiliki kepercayaan pada CDC.

Menurutnya, twit itu dimaksudkan untuk menunjukkan ketidaksenangannya dengan "beberapa orang jahat" yang membocorkan dokumen perencanaan.

Direktur Kantor Perdagangan dan Kebijakan Manufaktur, Peter Kent Navarro, mengatakan bahwa Dr Fauci "telah salah tentang semua pendapat yang disampaikan selama kami berinteraksi."

Baca juga: Selama Jadi Presiden AS, Trump Membuat 20.000 Klaim Palsu dan Menyesatkan

"Ketika saya memperingatkan pada akhir Januari dalam memo tentang kemungkinan pandemi yang mematikan, Fauci mengatakan kepada media agar tidak khawatir," kata Navarro.

Navarro mengatakan bahwa pernyataan Dr Fauci yang keliru itu telah mendorong keputusan berani dari Trump, seperti soal penggunaan masker yang tidak menjadi perhatian karena Dr Fauci mengatakan virus corona "berisiko rendah".

"Sekarang Fauci mengatakan bahwa penurunan angka kematian tidak masalah ketika itu satu-satunya statistik paling penting untuk membantu mendorong kegiatan ekonomi dibuka kembali," ujar Navarro.

Asisten Sekretaris Kesehatan AS dan anggota gugus tugas virus, Laksamana Brett Giroir mengatakan kepada NBC News pada Minggu (12/7/2020), bahwa Dr Fauci adalah orang yang ia hormati, tapi bukan berarti Dr Fauci selalu benar.

"Dr Fauci tidak 100 persen benar dan dia juga tidak perlu mengakui kesalahannya, bahwa dia tidak sepenuhnya memikirkan tentang kepentingan nasional dalam pikirannya. Dia melihat masalah dari sudut pandangan masyarakat yang sangat sempit," ujar Giroir.

Baca juga: Trump Pakai Masker di Muka Umum, 3 Bulan Setelah Diimbau Pakar Kesehatan

Ketika kasus dan kematian terus meningkat di sejumlah negara, Trump telah dituduh oleh para kritikus mempolitisasi masalah kesehatan, termasuk dalam penggunaan masker.

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com