Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasilia Kacau, Jadi Hot Spot Baru Covid-19 tapi Pemerintah Kurang Peduli

Kompas.com - 11/07/2020, 23:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BRASILIA, KOMPAS.com - Situasi kacau terjadi di Brasilia, yang merupakan pusat penyebaran virus corona terbesar di Brasil. Namun, pemerintah pusat kurang peduli untuk membatasi penyebaran virusnya. 

Menurut Worldometers, Brasil masih menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat (AS). 

Sementara, kota yang memiliki kasus terbanyak di Brasil ada di Brasilia, kota dengan penduduk terbesar, yaitu sekitar 3 juta.

Saat ini, jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Brasilia lebih tinggi dibandingkan kota-kota lain di Brasil.

Melansir Reuters pada Jumat (10/7/2020), per 100.000 orang di Brasilia ada 2.133 orang positif terinfeksi virus corona.

Baca juga: Pria AS Bereaksi Positif Usai Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Dirasakannya

Menurut data statistik Kementerian Kesehatan, jumlah orang positif virus corona di Brasilia itu 2 kali lebih tinggi dibandingkan kota metropolitan lain di "Negeri Samba", seperti Sao Paulo maupun Rio de Janeiro.

Seorang perawat yang bekerja di ruang gawat darurat di Rumah Sakit Utama Ceilandia, yang tidak ingin disebutkan namanya, menceritakan kepada Reuters kekacauan yang terjadi di tempat dia bekerja.

Perawat itu terlihat kelelahan setelah berkerja shift selama 12 jam. Ia mengaku kewalahan dalam menangani situasi pandemi yang terjadi di Brasilia.

Baca juga: Klaster Virus Corona di Sekolah Al-Taqwa Jadi Terbesar di Melbourne, Penularannya Masih Jadi Misteri

"Ini kacau, seperti hidup di neraka. Kasus ini (pandemi virus corona) tidak berhenti meningkat," kata perawat tersebut.

Perawat tersebut mengatakan, tidak dapat mengungkapkan namanya karena takut apa yang diungkapkannya tentang situasi nyata yang terjadi di rumah sakit, dinilai ancaman bagi pemerintah.

Ia juga khawatir jika akan mendapatkan balasan oleh pejabat pemerintahan lokal.

Ia menyebutkan bahwa di rumah sakit tempatnya bekerja kekurangan dokter, perawat, dan ambulans untuk menangani setiap pasien di unit perawatan intensif (ICU).

Baca juga: Positif Corona dan Lepas Masker Saat Wawancara, Presiden Brasil Langgar KUHP

Pakar Kesehatan Masyarakat yang juga Anggota Dewan Kesehatan Kota, Rubens Bias, mengatakan pendemi virus corona ini menyebar di Brasilia melalui transportasi umum yang digunakan masyatakat menuju tempat kerjanya.

Di transportasi publik itu masyarakat sering kali menghabiskan waktunya sekitar satu jam perjalanan.

"Pemilihan umum dan kepentingan ekonomi, lebih menjadi perhatian (pemerintah) untuk menghasilkan uang daripada menyelamatkan nyawa masyarakat," ujar Bias.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com