Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perkosaan Disebut Seks Kasar, Ini Kisah 2 Korban Serangan Seksual di Inggris

Kompas.com - 11/07/2020, 08:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Dua perempuan, Lucy dan Ella, bukan nama sebenarnya, merasa hidup mereka hancur berkeping-keping setelah laporan ke polisi tentang "perkosaan" yang mereka alami disimpulkan sebagai "seks kasar yang diawali dari suka sama suka".

Hingga tulisan ini diturunkan, kasus yang dialami dua perempuan Inggris ini, tidak diteruskan oleh polisi.

Namun, aparat penegak hukum mengatakan, dalam kasus-kasus seperti ini, korban diminta untuk menggunakan apa yang disebut sebagai "hak korban" untuk mendorong polisi meneruskan penyelidikan dan kemudian kasus tersebut bisa dilimpahkan ke kejaksaan.

Sejumlah anggota DPR dan para pegiat juga menyerukan agar ada keadilan bagi korban seperti Lucy dan Ella.

Berikut kisah Lucy dan Ella seperti dituturkan kepada wartawan BBC, Hannah Price.

Baca juga: Pria Ini Perkosa Lebih dari 50 Wanita, #MeToo Banjiri Media Sosial Mesir

Peringatan: artikel ini mengandung konten kekerasan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga.

Setelah mempertimbangkan selama beberapa bulan, Lucy, 23 tahun, akhirnya memutuskan untuk melapor ke polisi soal peristiwa kekerasan seksual yang ia alami.

Selama beberapa bulan ini, ia mencoba mencari informasi di internet dan menemukan bahwa "seks kasar kadang dipakai sebagai dalih bagi pelaku perkosaan untuk lolos dari jerat hukum".

Dan itulah yang membuatnya bimbang. Ia tidak ingin kasusnya dihentikan dan tak berlanjut ke pengadilan.

Baca juga: Perkosa Ibunya yang Berusia 80 Tahun, Pria Ini Sembunyi di Septic Tank

Memaksa direkam

Di kantor polisi seorang petugas mengatakan agar dirinya tak terlalu khawatir. Kalimat petugas ini membuatnya tenang.

Lucy juga menyerahkan telepon genggamnya ke polisi.

Di ponsel ini terdapat rekaman video hubungan badan dengan mantan pasangannya, yang ia katakan berkeras "adegan hubungan badan tersebut direkam". Mantan pasangannya mengatakan, jika Lucy menolak, maka Lucy akan diputus.

Kekerasan yang ia alami berawal ketika ia mengomentari unggahan seorang laki-laki di Instagram. "Komentar saya membuatnya marah," kata Lucy.

Keduanya lantas bertengkar hebat. Lucy sudah meminta maaf dan minta izin pulang, tapi pasangannya ketika itu menolak.

"Ia meminta hubungan badan selama empat hingga lima jam tanpa jeda, ini seperti hukuman [kepada saya]," kata Lucy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com