KOMPAS.com - Berita terpopuler pada kanal global sejak Rabu (8/7/2020) sampai Kamis (9/8/2020) ditempati oleh kabar tentang Covid-19, WHO yang akhirnya mengakui bahwa penyebaran virus corona dapat menyebar melalui udara.
Sementara itu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal kerap meremehkan Covid-19, yang pada beberapa kesempatan, Bolsonaro sering memandang sebelah mata ancaman pandemi Covid-19, baik dari segi kesehatan mau pun dampak di negaranya.
Selengkapnya, berita terpopuler pada kanal global dapat Anda simak di bawah ini.
Baca juga: (POPULER GLOBAL) Kembar Siam Tertua Dunia Meninggal | PM Malaysia Rencanakan Pemilu Dini
1. WHO Akui Bukti bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) mengakui adanya bukti bahwa virus corona dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil yang melayang di udara.
Saat ini bukti tersebut sepenuhnya terkonfirmasi, akibatnya akan memengaruhi protokol kesehatan untuk ruangan tertutup.
Berita tentang konfirmasi WHO atas penyebaran Covid-19 melalui udara ini, dapat Anda simak [di sini].
Baca juga: WHO Akui Bukti bahwa Virus Corona Dapat Menyebar Melalui Udara
2. Sering Remehkan Covid-19, Ini Kata-kata Presiden Brasil Sebelum Positif Corona
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikenal kerap meremehkan penyakit akibat virus corona jenis baru ini.
Dalam beberapa kesempatan, Bolsonaro sering memandang sebelah mata ancaman pandemi Covid-19, baik dari segi kesehatan maupun dampak di negaranya.
Tercatat sejak April setidaknya presiden berjuluk Tropical Trump ini sudah 6 kali mengucapkan pernyataan yang bernada meremehkan virus corona.
Apa saja ucapan Bolsonaro terhadap Covid-19 ini? Simak berita selengkapnya [di sini].
Baca juga: Sering Remehkan Covid-19, Ini Kata-kata Presiden Brasil Sebelum Positif Corona
3. Direktur FBI: China adalah Ancaman Terbesar AS
Direktur Biro Penyelidik Federal AS ( FBI), Christopher Wray, menyatakan bahwa China merupakan " ancaman terbesar" mereka.
Berbicara di Hudson Institute di Washington, Wray memaparkan bahwa aksi spionase dan pencurian yang dilakukan Beijing menjadi ancaman jangka panjang.