Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Minuman, Wanita Muslim di AS ini Dapat Kata ISIS

Kompas.com - 08/07/2020, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang wanita muslim mendapatkan diskriminasi saat dia membeli minuman di kedai Target Starbucks di wilayah Minnesota, Amerika Serikat (AS).

Barista di kedai minum tersebut menuliskan "ISIS" di cangkir minumannya daripada menuliskan nama wanita tersebut.

Aishah, nama wanita muslim tersebut, mengajukan tuntutan kepada Minnesota Department of Human Rights pada Senin (6/7/2020).

Dia mengajukan tuntutan melalui Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-MN).

Wanita berjilbab tersebut merasa dikucilkan atas keyakinan agama yang dianutnya setelah melihat tulisan "ISIS" di cangkir plastiknya setelah dia memesan minuman.

Baca juga: Dalai Lama Sebut Kematian George Floyd akibat Diskriminasi dan Rasialisme

"Saat saya melihatnya, saya diliputi oleh perasaan emosi. Saya merasa diremehkan dan dihina," kata Aishah sebagaimana dilansir dari CNN, Rabu (8/7/2020).

"Ini adalah kata yang menghancurkan reputasi muslim di seluruh dunia. Saya tidak percaya bahwa di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini (diskriminasi) dianggap dapat diterima," sambung Aishah.

Insiden tersebt terjadi di St. Paul-Midway Target Starbucks pada 1 Juli. Saat kejadian, dia memakai masker karena wabah corona masih merebak.

"Ketika dia menanyakan nama saya, saya mengucapkannya berulang kali dengan pelan-pelan. Tidak mungkin dia mendengar kata ISIS," ujar Aishah.

Barista yang melayani Aishah tersebut mengaku tidak bisa mendengar nama Aishah dengan jelas.

Baca juga: 2 Pelajar Asal China di Australia Dipukuli dan Alami Diskriminasi Rasial

Setelah meminta untuk berbicara dengan atasannya, barista tersebut lantas memberikan Aishah minuman baru dan memberikan voucher senilai 25 dollar Amerika atau Rp 360.875.

Setelah kejadian itu, Aishah segera mengajukan keluhan resmi kepada Target Starbucks. Namun Target Starbucks tidak segera menanggapi keluhan Aishah.

CAIR-MN lantas menyerukan untuk memecat karyawan Target Starbucks yang terlibat dalam insiden tersebut.

Juru bicara Target Starbucks memberikan pernyataan melalui surat elektronik kepada CNN yang berisi permintaan maaf atas insiden tersebut.

"Kami menyambut, menghargai, dan menghormati semua orang yang berbelanja dengan kami. Kami sangat melarang diskriminasi dan pelecehan dalam bentuk apa pun," ujar pernyataan tersebut.

Baca juga: Saat Warga China Mengalami Diskriminasi Akibat Virus Corona, Warga Asing di China Mendapat Perlakuan Serupa

Pernyataan itu menambahkan akan menyelidiki masalah tersebut. 

Sementara itu pihak Starbucks menolak berkomentar terhadap insiden tersebut.

Juru bicara Starbucks menyampaikan Starbucks ini terletak di dalam Target, artinya sepenuhnya dijalankan dan dioperasikan oleh Target.

Direktur Eksekutif CAIR-MN, Jaylani Hussein, mengatakan melabeli seorang muslim sebagai "ISIS" merupakan pernyataan yang paling islamofobik.

Dia juga menyayangkan pernyataan yang keluar dari Target Starbucks.

Baca juga: Sama seperti Pandemi Corona, Diskriminasi Rasial Juga Harus Dihentikan

"Sekarang kita melihat sebuah isu besar daripada kesalahpahaman semata. Seluruh elemen perusahan meminta maaf tanpa melakukan aksi," ujar Hussein.

Hussein mengatakan CAIR-MN juga telah meminta Target Starbucks untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com