Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Korut Minta Rakyat Ikuti Perintah Kim Jong Un Hadapi Covid-19

Kompas.com - 05/07/2020, 20:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Yonhap

PYONGYANG, KOMPAS.com - Media Korea Utara menyerukan kepada publik untuk melaksanakan perintah pemimpin mereka, Kim Jong Un, agar "bersiaga penuh" menghadapi Covid-19.

Kim merilis perintah itu dalam rapat politbiro Kamis (2/7/2020), di mana dia memperingatkan agar penerapan aturan pencegahan wabah tak boleh dilonggarkan.

Kim Jong Un menyatakan, jika sampai Korea Utara melonggarkan aturan untuk mencegah Covid-19, maka dampaknya adalah "krisis tak terbayangkan dan tak bisa diperbaiki".

Baca juga: Lama Absen dari Publik, Kim Jong Un Muncul dan Langsung Marahi Pejabatnya

Perintah yang disampaikan pemimpin tertinggi ketiga Korut itu bisa jadi menunjukkan situasi wabah di sana sangat serius.

Meski, seperti diberitakan Yonhap Minggu (5/7/2020), Pyongyang mengklaim bahwa mereka tidak mengalami satu pun infeksi virus corona.

Ini merupakan yang kedua dalam tiga bulan terakhir dewan politbiro bertemu untuk membahas patogen yang awalnya terdeteksi di Wuhan, China itu.

Pada Minggu, Rodong Sinmun yang merupakan harian media resmi Komite Pusat Partai Buruh menyerukan publik agar melaksanakan perintah Kim.

"Dalam situasi di mana prospek mencapai kemakmuran tak menentu, kita harus tetap bersiaga penuh tanpa dilanda kemalasan atau kepuasan diri," ulas Rodong Sinmun.

Harian yang mulai terbit pada 1 November 1945 tersebut meminta kepada publik agar tetap mematuhi segala protokol kesehatan.

Baca juga: Kim Jong Un Klaim Sukses Besar Tangani Corona

Media resmi Korut yang lain, KCNA, juga melaporkan negara komunis itu berusaha menerapkan penanganan anti-virus secara ketat di seluruh begeri.

Selain itu, pemerintah setempat juga berupaya untuk melipatgandakan pengawasan dan disinfeksi di perbatasan udara serta darat.

Dalam pemberitaan KCNA, pertemuan politbiro yang dipimpin langsung oleh Kim menunjukkan bahwa Pyongyang mengedepankan rakyat.

Kemudian koran milik kabinet Korut, Minju Joson, dalam editorialnya mencetuskan perlunya pusat penanganan wabah di kota-kota memberikan pelayanan secara cepat dan tepat.

Korea Utara sejauh ini memang mengklaim tidak mengalami satu pun kasus Covid-19. Namun, klaim tersebut diragukan oleh para pakar.

Begitu wabah itu mulai merebak di negara tetangga China, Pyongyang mengambil langkah drastis dengan menutup perbatasan.

Baca juga: Kim Jong Un Marah Sang Istri Digambar Tak Pantas oleh Pembelot di Korsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Yonhap
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com