Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Skenario Trump dalam Pilpres AS 2020

Kompas.com - 04/07/2020, 11:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

Berdasarkan keterangan Wirth, Jika Trump kalah dalam skenario di mana Joe Biden mengalahkannnya dengan 'layak tapi tidak berlebihan', di negara bagian Arizona, Wisconsin, Michigan dan Pennsylvania, maka Trump akan mengumumkan bahwa pemilihan itu dicurangi.

Baca juga: Trump Sebut Temannya Puji Dia sebagai Orang Paling Sempurna

Dia diduga akan menyalahkan surat suara dan campur tangan China atas kerugian itu. Lalu, dia bisa meminta kekuatan darurat untuk meluncurkan Departemen Kehakiman agar menyelidiki dugaan "peretasan pemilu" di swing states.

Dari sana, Wirth mengklaim Trump akan mengulur waktu hingga 14 Desember, yang merupakan momen ketika negara-negara bagian harus melakukan pemilih Electoral College AS.

Ia percaya bahwa legislatif negara bagian yang berasal dari Partai Republik akan menolak untuk mengesahkan pemilih presiden sampai penyelidikan peretasan pemilihan selesai.

Dia kemudian mengklaim Demokrat akan menentang penyelidikan dan tantangan untuk pilpres, yang pada akhirnya akan dibawa ke Mahkamah Agung AS.

Baca juga: Survei Pilpres AS: Joe Biden Unggul Telak 14 Poin atas Trump

Ia yakin Mahkamah Agung akan menentang Partai Republik, tetapi akan tetap melanjutkan penyelidikan karena kekuatan darurat dari Trump.

Mahkamah Agung juga akan mempertahankan suara dari negara swing vote seandainya pemilihan tidak dapat disahkan pada 14 Desember.

Sehingga, Electoral College harus bertemu dan memberikan suara untuk presiden tanpa menyertakan negara swing vote.

Electoral College kemudian akan bertemu tanpa negara bagian yang sedang diselidiki, dan tidak ada kandidat yang akan menerima suara yang cukup untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Baca juga: Kampanye Trump Kena Prank Penggemar K-Pop, Apa Motifnya?

Menurut Tuan Wirth, pemilihan yang diperebutkan kemudian akan pindah ke Dewan Perwakilan Rakyat, di mana masing-masing delegasi dapat memberikan satu suara ke kursi kepresidenan.

Karena ada lebih banyak delegasi DPR yang dikontrol Partai Republik daripada Demokrat, yaitu 26 Republik dan 23 Demokrat. Maka, Partai Republik akan menjadi pemenang pemilihan dan Trump akan tetap menjabat.

Ia mengklaim plot itu sangat mungkin terjadi.

Baca juga: Buntut Kena Prank di Oklahoma, Manajer Kampanye Trump dalam Tekanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com