Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak 18 Rumah Sakit karena Takut Terkena Covid-19, Pria Ini Meninggal

Kompas.com - 04/07/2020, 11:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Gulf News

BENGALURU, KOMPAS.com - Seorang pria di Bengaluru, India, dilaporkan meninggal setelah ditolak 18 rumah sakit karena takut tertular Covid-19.

Laki-laki itu mengalami gejala napas pendek selama lebih dari satu hari. Tapi, dia tidak segera diperiksa karena kurangnya alat tes virus corona.

Pada 28 Juni, dia meninggal dengan kalimat terakhirnya sebagai berikut: "Saya tak kuat lagi. Tolong bawa saya ke rumah sakit. Saya tak bisa bernapas".

Baca juga: Viral Driver Ojol Pakai Masker Gas karena Takut Terkena Virus Corona

Berdasarkan laporan media di India, pada Minggu (28/6/2020) keluarga pria itu sudah menghubungi 32 rumah sakit, dan mengunjungi 18 di antaranya.

Bahkan seperti dilansir Gulf News Rabu (1/7/2020), beberapa dari rumah sakit itu merupakan lokasi rujukan bagi pasien Covid-19.

Sayangnya, tidak ada satu pun fasilitas medis di Bengaluru yang bersedia menerima dan merawat pria berusia 52 tahun tersebut.

Insiden itu pun viral, dengan netizen mengecam sikap apatis tim medis dan kurangnya sisi kemanusiaan yang ditunjukkan dalam kasus itu.

"Situasi yang menyedihkan. Sepertinya kemanusiaan sudah mati di sini. Ditolak oleh 18 rumah sakit," jelas akun Twitter @shrikantbhure.

Dilaporkan Times of India, pria yang merupakan pengusaha garmen di Austin, mengeluh demam tinggi dan susah bernapas, yang merupakan gejala virus corona, pada Sabtu (27/6/2020).

Keponakan pria yang tak disebutkan identitasnya itu mengungkapkan, dia segera membawa pamannya ke RS Bowring dan Lady Curzon.

Namun, dua fasilitas itu menolak. Mereka terpaksa pulang dengan si keponakan mengatakan untuk melewati malam, pamannya mendapat bantuan oksigen.

Baca juga: Cerita Pilu Ibu Hamil Keguguran Saat Tak Ada Biaya Tes Swab di Makassar, Ditolak Rumah Sakit hingga Alami Kontraksi

Paginya, mereka membawa korban ke laboratorium di Rajajinagar untuk dites, dan mencoba mencari lagi RS dengan bantuan "tokoh berpengaruh".

"Kami memohon di depan rumah sakit. Kemanusiaan sepertinya sudah mati. Mereka bahkan tidak bersedia membuka pintu ambulans," jelas keponakannya.

Pada Minggu malam waktu setempat, keponakan lelaki itu membawanya kembali ke Bowring dan Lady Curzon disertai bukti tes.

Salah satu dari rumah sakit itu kemudian menerimanya. Tetapi sebelum sempat dibawa ke dalam untuk dirawat, pria itu mengembuskan napas terakhir.

"Kami tidak tahu apakah paman kami terinfeksi Covid-19, atau kami kehilangan dia karena atmosfer yang ditimbulkan akibat ketakutan terhadap virus," keluhnya.

Pejabat dari Dinas Administrasi India, Pankaj Kumar Pandey, menyatakan bahwa pasien tidak boleh ditolak karena mengalami gejala virus corona.

Baca juga: Tak Punya Identitas dan Ditolak Rumah Sakit, Fakta Kakek Reaktif Corona Meninggal di Angkot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pembom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pembom Rusia

Global
Rangkuman Hari ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Pemilu India Dimulai Hari Ini, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com