Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya The Rolling Stones, Musisi Lain Juga Peringatkan Trump agar Tak Pakai Lagu Mereka Lagi

Kompas.com - 29/06/2020, 07:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Band Rolling Stones mengancam akan menuntut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas penggunaan lagu mereka dalam kampanye pilpres.

Presiden AS itu memainkan lagu-lagu klasik Rolling Stones era 1969 dalam kampanye yang dia lakukan.

The Rolling Stones, nama lengkap band yang terdiri dari Vokalis Mick Jagger, Gitaris Keith Richards dan Ronnie Wood, dan Drummer Charlie Watts.

Baca juga: Mick Jagger Tanggapi Paul McCartney yang Sebut The Beatles Lebih Baik dari The Rolling Stones

The Rolling Stones dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (28/6/2020) mengatakan bahwa kuasa hukum mereka sedang bekerja dengan organisasi BMI terkait hak musik agar Trump menghentikan pemutaran lagu-lagu mereka dalam kampanyenya.

Pihak BMI telah memberitahu tim kampanye Trump atas nama grup musik kawakan itu bahwa penggunaan lagu-lagu mereka secara tidak sah akan melanggar perjanjian lisensi.

Apabila Trump mengabaikan dan tetap memutar lagu-lagu The Rolling Stones, dia akan menghadapi tuntutan hukum karena telah melanggar embargo dan memainkan musik yang belum dilisensikan.

Baca juga: Mick Jagger Cedera Saat Persiapkan Tur The Rolling Stones

Sebelumnya, The Rolling Stones juga telah mengeluhkan penggunaan musik mereka dalam kampanye Trump pada 2016 untuk 'menggairahkan' markas konservatifnya.

Para musisi dan perwakilan lainnya juga telah mengeluhkan tentang musik mereka yang diasosiasikan dengan acara Trump.

Keluarga almarhum penyanyi kebangsaan AS, Tom Petty juga meminta agar Trump berhenti memutar lagu musisi yang tenar di era 80-an itu setelah lagu yang berjudul 'I won't back down' diputar pada kampanyenya di Tulsa.

Baca juga: Relawan Trump Cabuti Stiker Social Distancing Sebelum Kampanye di Tulsa

"Trump sama sekali tidak diizinkan untuk menggunakan lagu ini dalam lanjutan kampanyenya yang telah mengabaikan terlalu banyak orang Amerika dan akal sehat," ungkap pernyataan itu.

"Baik almarhum Tom Pettu dan keluarganya dengan tegas menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun.

Tom Petty tidak akan pernah ingin lagu miliknya digunakan dalam kampanye kebencian. Dia sosok yang menyatukan banyak orang."

Baca juga: Ditanya Apa Rencana jika Terpilih Lagi, Jawaban Trump Ngawur

Selain itu, ada juga penyanyi rock and roll kelahiran Kanada, Neil Young yang pernah menegur Trump pada 2018 setelah mendengar salah satu lagunya diputar dalam kampanye Trump.

Presiden AS itu tetap menggunakan single 1990-nya, 'Rocking in the Free World', dalam kampanye meski pun sebelumnya sudah diperingatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com