PYONGYANG, KOMPAS.com - Sensor negara diktator Korea Utara menyanjung buku-buku Harry Potter karya JK Rowling karena dianggap sesuai dengan spirit negara itu.
Padahal, buku-buku serial Harry Potter karya Rowling sudah terbit 23 tahun yang lalu.
Selama 23 tahun itu, buku karangan JK Rowling sudah berada di badan sensor Korea Utara, tetapi baru kini badan itu memuji dan merekomendasikan novel fiksi tersebut di negara mereka.
Baca juga: Dianggap Penistaan, Buku Harry Potter Dibakar Pastor di Polandia
Sebelum direkomendasikan dan beredar di Korea Utara, buku-buku harus melalui badan sensor bernama Aliansi Penulis Joseon.
Karya yang diterbitkan di Korea Utara harus mendukung kebijakan dan spirit Partai Buruh Korea.
Surat kabar sastra, corong aliansi itu pada 20 Juni lalu memuji tujuh buku dalam seri Harry Potter karya Rowling.
Baca juga: JK Rowling Bikin Situs Harry Potter Baru untuk Usir Kebosanan karena Corona
Pernyataan itu berbunyi, "Harry Potter menunjukkan gagasan bahwa anak-anak seharusnya merintis jalan mereka dengan kekuatan dan kemampuan diri mereka sendiri."
Rezim Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un sangat mengatur konten internasional dan melarang hiburan asing, seperti film dan musik.
Namun, warga negara elite yang kaya dapat secara diam-diam mengaksesnya melalui USB drive yang diselundupkan ke negara itu.
Baca juga: JK Rowling Sebut Tokoh Nagini Berasal dari Mitologi Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.