Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual 2 Batu Langka Terbesar, Ayah 30 Anak Ini Kaya Mendadak

Kompas.com - 25/06/2020, 21:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

DAR ES SALAAM, KOMPAS.com - Seorang buruh tambang di Tanzania kaya mendadak, setelah dia menjual dua batu langka Tanzanite, terbesar yang pernah ditemukan di sana.

Saniniu Laizer mendapatkan 2,4 juta poundsterling (Rp 42,2 miliar) dari kementerian pertambangan setelah menjual dua Tanzanite kasar.

"Akan ada pesta besar keesokan harinya," kata Laizer, ayah lebih dari 30 anak mengomentari dirinya yang kaya mendadak setelah menemukan dua batu langka itu.

Baca juga: Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase

Dilaporkan BBC Kamis (25/6/2020), Tanzania hanya ditemukan di bagian utara Tanzania, dan biasanya digunakan untuk ornamen.

Batu itu merupakan salah satu permata terlangka di dunia, dengan pakar geologi memprediksi benda itu baru ada lagi 20 tahun mendatang.

Daya tarik batu mulia itu terletak pada ragam warnanya, seperti hijau, merah, ungu, dan biru. Semakin halus warna dan kejernihannya, semakin mahal harganya.

Laizer dilaporkan menemukan dua batu itu, masing-masing berbobot 9,2 dan 5,8 kg pada pekan lalu. Tapi baru dijual pada Rabu (24/6/2020).

Saat itu, ayah 30 anak tersebut menjualnya dalam sebuah acara perdagangan yang digelar di region Manyara, kawasan utara Tanzania.

Hingga kini, batu mulia Tanzania yang paling besar adalah 3,3 kg. Laizer pun mendapat ucapan selamat dari Presiden John Magufuli.

"Ini tidak hanya menunjukkan keuntungan yang bisa diterima penambang kelas bawah. Tapi juga membuktikan bahwa Tanzania kaya," tegasnya.

Magufuli yang berkuasa pada 2015 berjanji, dia akan melindungi kepentingan nasional terkait pertambangan, dan menjadikannya salah satu pendapatan utama.

Baca juga: Niat Cari Batu Mulia, Penambang Malah Temukan Monster Laut Purba

Apa yang si jutawan katakan?

Laizer, pria berusia 52 tahun yang mempunyai empat istri, mengatakan dia akan menyembelih salah satu sapinya sebagai ucapan syukur.

Dia juga menekankan ingin berinvestasi di daerahnya, Distrik Simanjiro di Manyara, di mana dia mengaku ingin membangun sekolah dan mal.

"Saya ingin membangun sekolah dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sana yang tidak bisa menyekolahkan anaknya," jelasnya.

Laizer mengaku dia tidak berpendidikan. Tapi, dia suka menjalankan sesuatu secara profesional. "jadi, saya ingin anak-anak saya juga bekerja secara profesional." tegas dia.

Baca juga: Dapat Jubah dari Ulama Arab Saudi, Syafruddin Beri Cinderamata Buku dan Batu Mulia

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com