"Sejak awal pandemi, saya hanya dua kali saja meninggalkan tempat tinggal saya, dan biasanya hanya jalan dekat-dekat setelah makan malam, ketika tidak banyak orang di luar."
Baca juga: Norwegia Bantah Salmon yang Mereka Ekspor ke China Sebagai Sumber Covid-19 di Beijing
Jiamei tinggal di kawasan pemukiman berisiko menengah di distrik Fengtai.
Dia menerima pesan hari Senin malam bahwa mall di dekat tempat tinggalnya sudah ditutup, karena beberapa orang positif mengidap corona.
"Saya cemas, saya pernah ke sana juga," kata Jiamei, yang mengatakan dia semula tidak berpikir serius mengenai virus corona, sampai ia sadar betapa dekatnya virus tersebut dengan dirinya.
Baca juga: Ada Kasus Baru Corona, 1.255 Penerbangan di Beijing China Dibatalkan
Akhir pekan lalu, dia antri selama hampir tiga jam untuk menjalani tes corona, namun masih menunggu hasilnya.
"Saya diberitahu untuk menjalani tes di malam hari, dan itu awalnya membuat saya takut. Tesnya sendiri berjalan cepat," katanya.
Dia mengaku sudah pergi untuk dites, namun antreannya disebut terlalu panjang. Sehingga dia memutuskan untuk pulang dan datang lagi sorenya.
Meski Jiamei dan Lily sudah menjalani tes, namun tidak semua orang boleh menjalani tes.
Tes hanya dilakukan terhadap mereka yang tinggal di kawasan yang disebut berisiko menengah hingga tinggi.
Situs berita online China Caixin mengatakan, banyak tempat tes sekarang sudah penuh dipesan, beberapa diantaranya bahkan sudah penuh sampai bulan September.
Baca juga: Gelombang Kedua Covid-19, Ribuan Penerbangan Dibatalkan di Beijing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.