Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bakal Jadi Cawapres Joe Biden? Ini Profil 12 Kandidatnya (Bagian 2)

Kompas.com - 23/06/2020, 17:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Di bagian pertama, profil singkat enam kandidat cawapres Joe Biden telah diulas.

Kamala Harris, Gretchen Whitmer, Tammy Duckworth, Elizabeth Warren, Tammy Baldwin, dan Kyrsten Sinema adalah keenam kandidat cawapres Biden yang Kompas.com cantumkan di bagian pertama.

Lalu siapa saja yang masuk di bagian kedua? Berikut daftarnya yang dilansir dari BBC.

Baca juga: Siapa Bakal Jadi Cawapres Joe Biden? Ini Profil 12 Kandidatnya (Bagian 1)

Val Demings saat mengajukan pertanyaan selama dengar pendapat Komite Kehakiman AS tentang Praktik Kepolisian dan Akuntabilitas Penegakan Hukum di Capitol Hill, Washington DC, AS, 10 Juni 2020.POOL via REUTERS Val Demings saat mengajukan pertanyaan selama dengar pendapat Komite Kehakiman AS tentang Praktik Kepolisian dan Akuntabilitas Penegakan Hukum di Capitol Hill, Washington DC, AS, 10 Juni 2020.
1. Val Demings

Tahun lalu nama Val Demings kurang terkenal di Kongres, sampai akhirnya dia ditunjuk menjalankan peran setara jaksa di sidang pemakzulan Donald Trump.

Eks kepala polisi kulit hitam dari Orlando, Florida, ini sudah masuk radar tim Biden untuk dijadikan cawapres, bahkan sebelum terjadi demonstrasi besar atas kematian George Floyd.

Kekurangannya adalah pengalaman yang belum banyak dan popularitas yang rendah.

Namun wanita 63 tahun bisa diandalkan Biden jika ingin fokus mereformasi polisi dan menangani rasialisme.

Baca juga: Pemilu AS 2020: Sanders dan Biden Bersatu Lawan Trump

2. Michelle Lujan Grisham

Selama pemilihan-pemilihan primary, kaum Hispanik menjadi blok suara terlemah Biden. Di negara-negara bagian seperti California, Texas, dan Nevada, Biden kalah telak dari Bernie Sanders.

Jika Biden hendak mengamankan suara dari segmen kelompok Hispanik, Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham adalah pilihan pas karena Senator Catherine Cortez Masto menyatakan tidak tertarik maju ke pemilu AS 2020.

Wanita berusia 60 tahun ini sebelumnya bertugas di Kongres dan pernah menjabat Sekretaris Kementerian Kesehatan AS. Rekam jejak yang sangat berguna di masa pandemi seperti ini.

Baca juga: Tanpa Sanders, Biden Melenggang Mulus di Primary Alaska

Mantan Presiden AS Barack Obama berpidato di hadapan massa untuk mendukung kandidat Gubernur  Georgia Stacey Abrams (kiri) selama kampanye di Morehouse College di Atlanta, Georgia. Foto ini diambil pada Jumat (2/11/2018). (AFP/Jessica McGowan) Mantan Presiden AS Barack Obama berpidato di hadapan massa untuk mendukung kandidat Gubernur Georgia Stacey Abrams (kiri) selama kampanye di Morehouse College di Atlanta, Georgia. Foto ini diambil pada Jumat (2/11/2018). (AFP/Jessica McGowan)
3. Stacey Abrams

Wanita berusia 46 tahun ini belum punya banyak pengalaman di ajang pemilihan cawapres. Selama 10 tahun dia bekerja sebagai anggota Dewan Perwakilan Georgia.

Dia maju ke pemilihan Gubernur Georgia pada 2018 dan kalah tipis. Kekalahan itu disebutnya karena para pemilih ditekan oleh Partai Republik.

Abrams adalah politisi yang sedang naik daun di Demokrat. Kalaupun dia tak terpilih jadi cawapres, dia telah membantu meningkatkan citra politisi perempuan kulit hitam.

Baca juga: Kesampingkan Perselisihan, Joe Biden dan Trump Berbicara via Telepon

4. Keisha Lance Bottoms

Jika menyinggung isu rasialisme yang sedang mencuat saat ini, Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms bisa diandalkan, terbukti dari kemampuannya membesarkan empat anak di masa sulit seperti ini.

Dalam wawancara dengan Vice, ia menjelaskan tantangan untuk melarang putranya yang berusia 12 tahun agar tidak bermain-main dengan senjata mainan, karena ditakutkan akan memprovokasi polisi.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com