Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Bunuh Diri, Pria di India Sewa 4 Pembunuh untuk Membunuhnya

Kompas.com - 21/06/2020, 13:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pria di Delhi, India, menyewa empat pembunuh untuk membunuhnya setelah dia dilaporkan takut untuk bunuh diri.

Lelaki bernama Gaurav Bansal awalnya mengelola toko kelontong, yang mampu mencukupkan kebutuhan keluarganya. Namun, usahanya kolaps setelah virus corona datang.

Semakin menurunnya bisnisnya membuat Bansal depresi. Dia kemudian mencoba untuk mengambil pinjaman sebesar 600.000 rupee, atau Rp 112 juta.

Baca juga: Pria yang Bunuh Diri di Serpong Diduga Depresi Kena PHK

Awalnya, pria berusia 40 tahun itu berniat bunuh diri. Namun karena tidak berani, dia menghubungi empat pembunuh untuk mengeksekusinya.

Pada 10 Juni, polisi menemukan jenazah Bansal tergantung di pohon di kawasan Najafgarh, seperti diberitakan Oddity Central Kamis (18/6/2020).

Pihak berwajib segera mendaftarkan kasus itu sebagai pembunuhan karena melihat tangan Bansal terikat, dan memulai penyelidikan.

Satu dari empat eksekutor, seorang anak di bawah umur, dilacak berdasarkan rekaman suara dan aktivitas di media sosial Bansal.

Wakil Komisioner Polisi A Koan menerangkan, pelaku mengatakan bahwa dia mengeksekusi dengan bantuan tiga orang lain, Suraj (18), Manoj (21), dan Sumit (26).

Saat diinterogasi, pelaku mengungkapkan Bansal meyakinkan mereka untuk membunuhnya, supaya keluarganya bisa mendapatkan asuransi.

Awalnya, mereka berencana untuk menembaknya. Tetapi si penjual senjata ternyata menolak menjualnya kepada anak di bawah umur.

Kemudian Bansal membelikan mereka tali, di mana mereka berempat total mendapatkan bayaran 90.000 rupee, atau sekitar Rp 16,8 juta.

Baca juga: Pemuda di Serpong Bunuh Diri, Keluarga: Tadi Sempat Mau Berangkat Lamar Kerja

"Mereka mengungkapkan Bansal memberi tahu keluarganya akan dapat uang jika dia dibunuh," ucap A Koan kepada kantor berita ANI.

Pada hari eksekusi, Bansal disebut menemui si pelaku remaja yang dikenal melalui media sosial, dan memilih tempatnya sendiri.

Dia kemudian menempatkan identitasnya di saku agar jenazahnya mudah diidentifikasi, dan kemudian menghubungi nomor iparnya.

Keluarga Bansal dilaporkan tidak percaya dengan investigasi polisi. "Polisi tidak memberi tahu kami apa pun soal ini," jelas iparnya.

Ipar Bansal tersebut menuturkan, sekitar beberapa hari lalu, mereka mendapat telepon yang menyatakan polisi sudah menemukan empat pelakunya.

Namun, mereka baru tahu dari pemberitaan seperti India TV mengenai alasan Bansal nekat mengakhiri hidupnya. Mereka berencana meminta keterangan dari penegak hukum.

Baca juga: Stres Dikarantina, 2 PDP di Banjarmasin Ancam Bunuh Diri

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca juga: Gara-gara Bertengkar dengan Pacar, Siswi SMK Nekat Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com