Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Siber ke Situs Pemerintah Australia, China Dituduh Sebagai Dalangnya

Kompas.com - 20/06/2020, 10:02 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pejabat Australia sebut China sebagai dalang di balik serangan siber terhadap lembaga pemerintahan, rumah sakit, serta organisasi publik lain di Australia dalam beberapa bulan terakhir.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyatakan lembaga-lembaga di Australia, baik pemerintah maupun swasta, saat ini menjadi sasaran serangan dari peretas "berbasis negara".

Meski PM Morrison menolak menyebutkan negara mana yang dimaksud, namun sumber ABC di kalangan pejabat yakin bahwa China berada di balik serangan jahat tersebut.

Baca juga: Beri Semangat, Murid-murid Australia Nyanyi Lagu Rumah Kita untuk Siswa Indonesia

Serangan siber itu bukan baru terjadi, sebagaimana ditekankan PM Morrison melainkan berlangsung terus-menerus terhadap Australia.

Dia meminta lembaga-lembaga pemerintah swasta untuk meningkatkan pengamanan situs web mereka.

Saat ini diketahui adanya serangan terhadap departemen dan lembaga pemerintah negara bagian dan pemerintah kota, yang semuanya memiliki data ekonomi yang sensitif.

Baca juga: Warganya Divonis Mati di China, Ini Respons PM Australia

"Kegiatan ini menargetkan organisasi Australia di berbagai sektor, termasuk semua tingkat pemerintahan, industri, organisasi politik, pendidikan, kesehatan, penyedia layanan penting dan operator infrastruktur penting lainnya," ujar PM Morrison.

"Kami tahu pelakunya adalah aktor siber canggih yang berbasis negara, karena skala dan sifat penargetan dan tradecraft yang mereka gunakan," katanya.

Dia mengatakan sejauh ini tidak ada pelanggaran privasi berskala besar, namun menyebut serangan itu "jahat".

"Itulah sebabnya kami mengangkat pemasalahan ini hari ini," katanya pada Jumat (19/6/2020).

Baca juga: Di Tengah Ketegangan, China Hukum Mati Pengedar Narkoba asal Australia

Tujuannya, menurut PM Morrison, untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong organisasi, terutama di bidang kesehatan, infrastruktur dan layanan lainnya agar menerapkan pertahanan teknis untuk mengatasi serangan siber.

Pemimpin Partai Buruh yang beroposisi, Anthony Albanese, mengaku telah mendapatkan pengarahan tentang serangan yang sedang berlangsung dan upaya mengatasinya dari pihak intelijen.

"Tidak ada perbedaan pendapat antara Pemerintah dan Oposisi mengenai masalah ini," katanya.

PM menolak sebut China

Ketika ditanya apakah negara pelaku serangan siber sudah diidentifikasi, PM Australia itu mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menyebutkan.

"Yang saya bisa konfirmasi yaitu, tidak banyak aktor peretas berbasis negara yang terlibat dalam aktivitas semacam ini," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com