LONDON, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, diyakini tidak akan menembakkan senjata nuklir yang dia punya, berdasarkan pendapat pakar.
Kim merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korut sejak 1948, atau ketika masih dipimpin mendiang kakeknya, Kim Il Sung.
Pakar Korea Utara, Chris Mikul, menuturkan bahwa Kim Jong Un adalah pemimpin yang "paling liberal" dibanding kakek dan ayahnya, Kim Jong Il.
Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Ini Sikap Korea Selatan
Dilansir Daily Express Jumat (5/6/2020), Mikul mendasarkan argumentasinya bahwa sang Pemimpin Tertinggi Korut itu bersekolah di luar negeri.
Kim setidaknya menghabiskan beberapa tahun di Swiss, di mana dia sangat menyukai video game dan bola basker, serta berteman dengan sejumlah orang.
"Dia sejatinya lebih familiar dengan nilai Barat. Jadi, menurut saya ada perbedaan besar antara dia dengan pemimpin lainnya," paparnya.
Mikul mengatakan, meski publik mengenalnya sebagai diktator yang brutal, banyak tanda menunjukkan sebenarnya dia pribadi yang baik.
Pakar yang merilis buku My Favourite Dictator pada 2019 lalu itu berujar, Kim bisa dikatakan "lebih sukses" memimpin Korut dibanding para pendahulunya.
Dia menerangkan, meski sebagian besar publik tak suka dengan kediktatorannya, Mikul meyakini kondisi Korut akan buruk jika dia meninggal.
Baca juga: Kim Jong Un Pimpin Rapat Peningkatan Pencegahan Perang Nuklir
Mikul merujuk kepada kabar kesehatan Kim pada April dan Mei, di mana dia sempat absen di hadapan publik dalam jangka waktu lumayan lama.
Dia pertama kali menuai sorotan pada April, ketika dia tidak hadir dalam Hari Matahari, atau perayaan kelahiran Kim Il Sung.
Sejak dia menghilang, rumor pun berkembang mengenai kondisi kesehatannya, yang paling puncak adalah dia diyakini sudah meninggal.
Rumor itu lenyap seiring dengan kemunculannya saat meresmikan pabrik pupuk di Sunchon, pada 1 Mei lalu, sebelum sempat menghilang lagi.
Kemudian pada akhir Mei, Kim Jong Un kembali muncul dengan memimpin rapat Partai Buruh untuk membahas kebijakan baru "pencegahan perang nuklir".
Mikul menjelaskan, indikator lain yang membuat Kim dianggap lebih sukses dari pendahulunya adalah dia bisa mengembangkan senjata nuklir.
Baca juga: Dennis Rodman: Jika Adik Kim Jong Un Sampai Tampil di TV, Berarti Ada Masalah