Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbicara soal George Floyd, Bintang Porno Ini Mengaku Dikeluarkan dari Pesawat

Kompas.com - 06/06/2020, 17:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang bintang porno Australia menyatakan, dia dikeluarkan dari pesawat karena berbicara tentang kematian George Floyd.

Aktris film panas bernama Elle Knox itu awalnya hendak pulang ke Sydney, di mana penerbangan United Airlines tengah transit ke San Francisco dari Houston.

Dalam serangkaian kicauannya di Twitter, bintang porno berusia 28 tahun itu kemudian beranjak dari kursinya saat menunggu dan kemudian mulai berbicara.

Baca juga: Pria Cabul Ini Ditahan Setelah Membisiki Muridnya: Kau Bisa Jadi Bintang Porno

"Ini bukanlah negara saya, karena saya orang Australia. Tapi saya tahu demokrasi kalian tengah terancam," ujar Knox kepada 300 penumpang.

Knox menuturkan, dia meminta publik AS untuk tidak cepat berpuas diri dan menentukan sejarah yang mereka perlukan, dilansir New York Post Kamis (4/6/2020).

Knox kemudian emngklaim, karena ucapannya itu, ada penumpang yang "merasa ketakutan" sehingga memutuskan menghubungi polisi.

Dia kemudian menyatakan, dia dikeluarkan dari pesawat United Airlines begitu mereka mendarat di San Francisco, ujarnya di Twitter.

Knox kemudian diberi tahu "pernyataan politik" di pesawat, di mana dia tidak diizinkan untuk ikut penerbangan berikutnya di Sydney.

"Saya memberi tahu ini adalah pernyataan HAM," ulas perempuan yang mendeksripsikan "bintang panas yang senang bepergian".

Baca juga: Mantan Bintang Porno Mia Khalifa Kisahkan Dijebak Masuk ke Industri Film Dewasa

Dalam klarifikasi United Airlines, penegak hukum terpaksa dilibatkan karena Knox diketahui menolak untuk duduk ketika pesawat taxiing.

"Begitu pesawat mendarat, dia mulai berdiri dan berteriak. Anda tak bisa melakukan itu. Ini murni isu keselamatan," ujar juru bicara maskapai, Frank Benenati.

Dia menerangkan konten Knox tidak ada kaitan ketika dia dikeluarkan secara paksa, di mana si bintang porno melayangkan permintaan maaf.

Benenati menjelaskan otoritas berwajib bergerak murni berdasarkan isu keselamatan dan keamanan penumpang, kru kabin, dan pesawat itu sendiri.

Dia melanjutkan, Knox kemudian mendapat pemahaman mengapa dia ditarik paksa, dan setelah itu diizinkan terbang lagi ke Sydney begitu meminta maaf.

Saat itu, ada yang menanyakan mengapa dia tidak langsung saja ikut unjuk rasa memprotes kematian George Floyd. Namun, Knox mengaku tak bisa.

Baca juga: Dikira Aktris Porno, Wanita di AS Diancam Pacarnya Pakai Pisau

"Saya menggunakan suara saya sebisa mungkin, daripada bungkam. Saya punya kesempatan di hadapan lebih dari 300 orang," jelasnya.

Krisis yang menghantam AS dalam sepekan terakhir terjadi ketika George Floyd, seorang pria kulit hitam, tewas ditindih polisi di Minneapolis.

Pria 46 tahun itu tewas ketika lehernya dijepit oleh polisi kulit putih, Derek Chauvin, setelah sebelumnya dia diduga menggunakan uang palsu.

Chauvin, yang kemudian dipecat segera setelah videonya menindih Floyd viral di media sosial, ditangkap pada Jumat (29/5/2020).

Polisi yang disebut pernah bekerja di tempat yang sama dengan Floyd tersebut dijerat menggunakan pasal pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tak berencana tingkat dua.

Namun yang terbaru, dia mendapatkan satu tuntutan lagi, yakni pembunuhan tingkat dua, di mana total ancamannya adalah 40 tahun penjara.

Baca juga: Kisahkan Pengalaman Jadi Bintang Porno, Mia Khalifa: Video Itu Menghancurkan Saya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com