JENEWA, KOMPAS.com - China disebut terlambat memberi informasi penting soal virus corona, berdasarkan dokumen bocor dari dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam laporan yang diperoleh Associated Press (AP), keterlambatan itu membuat mereka frustrasi, meski mereka memuji Beijing sudah bertindak transparan.
Negeri "Panda" baru mempublikasikan genome virus corona pada 11 Januari, atau lebih dari satu pekan sejak wabah itu merebak.
Baca juga: Dokumen Bocor Prediksi Korban Kematian Harian Covid-19 di AS Capai 3.000 pada Juni
Padahal seperti diberitakan AP via Sky News Selasa (2/6/2020), tiga laboratorium milik pemerintah sudah memecahkan urutan kode genetik virus.
Berdasarkan dokumen bocor yang diperoleh AP, ketatnya penyaringan informasi dan kompetisi di antara sistem kesehatan publik China ditengarai jadi alasan informasi itu datang terlambat.
Dan dua minggu setelah itu, Beijing disebut lambat menyediakan WHO informasi dengan data pasien maupun kasus Covid-19 yang lebih detil.
Berdasar rekaman yang diperoleh, peristiwa itu membuat mereka tak bisa mempertimbangkan apakah virus bisa menular antar-manusia.
"Kmai benar-benar hanya berbekal informasi minimal. Jelas itu tidak cukup bagi Anda untuk membuat rencana bagus," keluh salah satu pejabat WHO.
AP melaporkan, staf badan di bawah PBB itu berdebat bagaimana cara mereka menekan China untuk urutan data maupun detil pasien tanpa membuat Beijing marah.
Baca juga: Berusaha Keluar dari WHO, Trump Dikritik
Sebab dalam pandangan mereka, jika sampai mereka membuat pemerintah China marah, selain akses hilang, ilmuwan lokal bisa terancam.
Beijing tidak merespons laporan yang dipublikasikan AP. Namun selama ini, mereka berulang kali menyatakan sudah bertindak transparan.
Salah satunya adalah Liu Mingzhu, pejabat Departemen Internasional Komisi Kesehatan Nasional dalam konferensi pers 15 Mei.
Liu menekankan bahwa sejak Covid-19 merebak, mereka terus melakukan kontak dengan WHO dan memberikan informasi terkait wabah.
"Kami juga melakukannya kepada komunitas internasional secara transparan, terbuka, dan bertanggung jawab," jelas Liu Mingzhu.
Adapun dalam keterangan resminya, induk kesehatan dunia itu menerangkan mereka bekerja siang dan malam, serta mematuhi aturan organisasi.
Baca juga: Covid-19, Trump Hentikan Hubungan dengan WHO