Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 18:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Slogan dan tagar Black Lives Matter bertebaran di mana-mana saat demonstrasi George Floyd berlangsung. Apa arti istilah itu?

Black Lives Matter (BLM) adalah sebuah gerakan, yang diinisiasi pada 2013 saat menanggapi pembebasan pembunuh Travyon Martin.

Gerakan ini lalu membentuk sebuah yayasan bernama Black Lives Matter Foundation yang berada di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.

Baca juga: Pemakaman George Floyd Akan Diiringi Upacara Peringatan pada 9 Juni

Di situs web resminya, Black Lives Matter menyebut misi mereka adalah memberantas supremasi kulit putih, dan membangun kekuatan lokal untuk melawan kekerasan yang menimpa masyarakat kulit hitam.

"Dengan memerangi dan melawan tindakan kekerasan, menciptakan ruang untuk imajinasi dan inovasi orang kulit hitam, dan mewadahi kegembiraan orang kulit hitam, kita dapat segera memperbaiki hidup," tulis Black Lives Matter di situs web-nya.

"Kami bekerja untuk dunia di mana orang kulit hitam tidak lagi ditargetkan secara sistematis untuk mati," lanjut BLM.

Baca juga: Diungsikan Saat Demo George Floyd, Trump Dapat Ejekan Bunker Boy


Dalam menggalang kesadaran komunitasnya, Black Lives Matter memiliki sejumlah program mulai dari pameran seni hingga peringatan rutin tahunan.

Black Lives Matter Arts+Culture mengeksplorasi momen dalam budaya seni yang mencerminkan tahun 1960-an sampai 1970-an, ketika Hak-hak Sipil, Black Power, Gerakan Hak-hak Perempuan, terus diperjuangkan.

Acara ini menghadirkan seniman-seniman kulit hitam yang tanpa gentar menentang penindasan kulit hitam.

Selain itu, program ini juga berfungsi menghubungkan kesenian, budaya, dan politik.

"Melalui ekspresi dan keterlibatan artstik, kami akan memberdayakan komunitas kami, mengubah pandangan, dan menginspirasi realitas baru," terangnya.

Baca juga: Minneapolis Mulai Kondusif Jelang Pemakaman George Floyd

Kemudian ada program Black Futures Month, yang diadakan setiap tahun di Februari, bersamaan dengan Black History Month.

Layaknya Arts+Culture, Black Futures Month juga mengundang artis-artis kulit hitam ternama.

Situs web Black Lives Matter mencantumkan perayaan Black Futures Month terakhir kali diadakan pada Februari 2019. Tidak ada keterangan apakah perhelatan 2020 diselenggarakan atau tidak.

Beragam demonstrasi

Sebelum demo George Floyd, BLM sudah melakukan beragam aksi unjuk rasa lainnya.

Pada 2014 mereka memprotes kasus kematian sejumlah warga Afrika-Amerika di tangan polisi.

Para korban antara lain, Dontre Hamilton, Eric Garner, John Crawford III, Michael Brown, Ezell Ford, Laquan McDonald, Akai Gurley, Tamir Rice, Antonio Martin, Jerame Reid, dan lain-lainnya.

Rata-rata para korban tewas setelah ditembak mati oleh polisi.

Kemudian pada 2015 aksi unjuk rasa BLM juga berlanjut, menuntut keadilan atas rekan-rekan Afrika-Amerika yang tewas di tangan polisi.

Para korban di antaranya Charley Leundeu Keunang, Tony Robinson, Anthony Hill, Meagan Hockaday, Eric Harris, Walter Scott, hingga Jamar Clark.

Baca juga: Hari Ke-7 Demo George Floyd, Ini yang Dirasakan WNI

Jamar Clark, sama seperti George Floyd, juga tewas di Minneapolis. Unjuk rasa saat itu dilakukan di depan Kantor Polisi Keempat, sedangkan bangunan yang dibakar saat demo George Floyd adalah Kantor Polisi Ketiga.

Aksi unjuk rasa BLM terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya, seiring bertambahnya korban tewas di kalangan warga kulit hitam akibat penanganan polisi.

Di tahun 2020, demonstrasi George Floyd adalah aksi unjuk rasa pertama mereka.

Meski lokasi kejadian di Minneapolis, namun demonstrasi ini meluas ke hampir seluruh AS bahkan juga terjadi di negara-negara lain.

Baca juga: Trump Ancam Kerahkan Militer jika Pemkot Gagal Kendalikan Rusuh Demo George Floyd

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com