Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siprus akan Deportasi 17 Migran yang Diduga Terafiliasi ISIS dan Al-Qaeda

Kompas.com - 27/05/2020, 11:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

NICOSIA, KOMPAS.com - Republik Siprus akan deportasi 17 migran yang diduga terafiliasi dengan grup ekstremis Negara Islam (ISIS) dan Al-Qaeda atau terlibat dalam tindakan-tindakan terorisme. Hal ini diketahui dari pernyataan Menteri Dalam Negeri Nicos Nouris.

Menurutnya sebagaimana dilansir media Perancis AFP, di antara ratusan migran yang tak biasa dan memasuki pulau, sebanyak 17 orang diduga terlibat dalam organisasi teroris setelah nama-nama mereka diperiksa Interpol dan Europol.

Baca juga: Perempuan Pendukung ISIS asal Jerman Dideportasi oleh Turki

Nouris mengatakan, para migran pria kini tengah ditahan di sebuah fasilitas penahanan Menovia dekat pesisir selatan kota Larnaca namun tidak bisa dideportasi karena aturan lockdown virus corona.

"Mereka ditahan di sana, karena virus corona kami tidak bisa mendeportasi mereka saat ini. Semua prosedur telah dibuat," ujar Nouris kepada kanal Omega TV pada Senin malam.

Baca juga: Kelompok ISIS Disebut Buang Jenazah Korbannya ke Jurang Suriah

Republik Siprus telah menerapkan aturan larangan penerbangan sejak 21 Maret namun akan segera dicabut pada jadwal yang sudah ditetapkan yaitu 9 Juni mendatang.

Menurut Nouris, badan keamanan Europol dan Interpol telah mengidentifikasi para pria itu dengan jaringan ISIS atau Al-Qaeda dan aktivitas-aktivitas militan mereka.

Dia tidak menjelaskan kebangsaan para pria tersebut atau ke mana mereka akan dideportasi. 

Baca juga: Salah 1 Anggota ISIS Paling Dicari di Eropa Tertangkap di Spanyol

Siprus mengatakan telah menerima sekitar 3.000 pencari suaka sejak awal tahun, sebagian besar dari mereka telah tiba sebelum peraturan lockdown berlaku pada pertengahan Maret lalu.

Sementara itu di ibu kota Nicosia mencatat lonjakan kedatangan migran dan menempatkan Siprus di peringkat teratas di Uni Eropa untuk jumlah aplikasi suaka tertinggi dibandingkan dengan populasinya.

Pada pertengahan Maret, Siprus membatasi masuknya warga asing dan hanya mengizinkan penduduk dan warganya, di bawah tindakan lockdown virus corona.

Baca juga: Dilema WNI Eks-ISIS: Dipulangkan atau Pulang Diam-diam?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com