Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Nyatakan Amerika Latin sebagai Episentrum Baru Virus Corona

Kompas.com - 23/05/2020, 18:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Penyebutan itu membuat tempat ibadah menjadi setara dengan toko obat dan makanan, di mana kegiatan operasional mereka harus dibuka di tengah wabah.

"Gubernur harus melakukan hal benar, dan membuka tempat sangat penting ini sekarang, atau paling tidak akhir pekan," ujar dia.

Presiden berusia 73 tahun itu mengancam, jika pemerintah negara bagian tidak menurutinya, dia akan bertindak sesuai kewenangannya.

"Saat ini, di Amerika, kita harus lebih sering berdoa," kata dia. Tak dijelaskan apakah dia mempunyai wewenang untuk membalikkan otoritas negara bagian.

Baca juga: Studi: Monyet Kembangkan Imunitas Setelah Terinfeksi Virus Corona

Pemerintah Los Angeles melayangkan kritikan setelah Gedung Putih memperingatkan, melanjutkan lockdown adalah perbuatan ilegal.

"Kami tidak dipandu oleh politik dalam hal ini. Kami dipandu oleh sains, kami dipandu oleh kolaborasi," kata Wali Kota Eric Garcetti.

Pada Jumat (22/5/2020), pemeintahan Trump menyatakan bakal membebaskan atlet profesional untuk bersaing di kompetisi seperit golf, tenis, dan basket.

"Pada saat ini, AS membutuhkan olahraga mereka," kata Chad Wolf, penjabat Kementerian Keamanan Dalam Negeri saat mengumumkan perintah tersebut.

"Inilah saatnya untuk membuka kembali ekonomi, dan inilah saatnya kita mengizinkan atlet profesional kami untuk bekerja," jelasnya.

Baca juga: Kasus Virus Corona di Seluruh Dunia Capai 5 Juta Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com