Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Jika Saya Ingin Berkhianat, Saya Sudah Jadi PM Lewat Kubu Lain

Kompas.com - 21/05/2020, 20:46 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

 

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mahathir Mohamad mengatakan jika dia ingin mengkhianati rakyat Malaysia, dia dapat melakukannya dengan menjadi perdana menteri melalui kubu lain, yaitu Perikatan Nasional.

Dilansir The Star, Mahathir mengungkapkan, "Saya tetap setia kepada rekan-rekan saya yang telah bertarung dengan saya bahkan sebelum Pemilihan Umum ke-14."

Baca juga: Mahathir Tidak Keberatan Dicopot sebagai Petinggi Partai, tapi dengan Syarat

"Jika saya memang ingin mengkhianati mandat rakyat, saya akan melakukannya dahulu ketika dicalonkan sebagai Perdana Menteri (dari) Perikatan Nasional."

“Saya menolaknya. Suka dan duka kita bersama,” katanya di Twitter-nya @chedetofficial, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Mahathir Mohamad Berjanji Akan Lengserkan PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Tweet tersebut digunakan Mahathir sebagai tanggapan terhadap rekaman audio yang diduga telah dimodifikasi dan telah disebarkan di media sosial. Menurut Mahathir, rekaman itu telah 'dipotong'.

“Ada orang-orang yang berniat jahat menyebarkan rekaman audio saya yang jelas diedit. Saya tantang mereka untuk merilis rekaman penuh pertemuan itu," tulis Mahathir di kicauannya di Twitter.

Baca juga: Mahathir dan Anwar Ibrahim Kembali Bersatu, Ada Apa?

Rekaman itu, yang muncul pada Selasa (19/5/2020), telah diperdebatkan oleh para pemimpin Partai Pribumi Bersatu.

Dalam cuplikan audio tersebut dikatakan berasal dari pertemuan dewan tertinggi Partai Pribumi Bersatu yang terjadi pada 23 Februari silam.

Baca juga: Raja Malaysia Sudah Minta Mahathir Mohamad Tak Mengundurkan Diri

Rekaman tersebut berisi sebuah suara yang terdengar seperti suara Dr Mahathir yang mengatakan bahwa partai Bersatu akan meninggalkan Pakatan Harapan.

Rekaman audio yang lain telah dirilis selama dua minggu terakhir, satu rekaman menuduh bahwa presiden partai Muhyiddin Yassin telah bertentangan dengan keinginan Mahathir dan menarik diri dari partai untuk keluar dari Pakatan.

Baca juga: Mosi Tidak Percaya Mahathir pada PM Malaysia Diterima Parlemen

Muhyiddin diumumkan sebagai Perdana Menteri setelah bersekutu dengan Umno, PAS dan beberapa pembelot PKR, termasuk mantan wakil presiden partai, Datuk Seri Mohamed Azmin Ali.

Peristiwa itu terjadi setelah pengunduran diri Dr Mahathir sebagai perdana menteri, yang memicu kebuntuan politik dan pada akhirnya menyebabkan kejatuhan pemerintah Pakatan Harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com