LUCKNOW, KOMPAS.com - Seorang pekerja migran miskin menjadi pemberitaan karena menulis surat permintaan maaf setelah mencuri sepeda untuk pulang kampung.
Pencuri itu terpaksa mengambil sepeda agar bisa menempuh perjalanan sejauh 250 kilometer dari Rajasthan ke Uttar Pradesh bersama putranya.
Dilaporkan Hindustan Times dikutip Gulf News Senin (18/5/2020), Mohammad Iqbal mencuri sepeda dari kampung Rarah di Distrik Bharatpur.
Baca juga: Kisah Captain Hero, Gagal Mencuri Sepeda Motor, Lalu Digebuki Warga
Sepeda itu dia jarah dari rumah Sahab Singh Senin malam waktu setempat. Tak lupa, dia menulis surat untuk minta maaf atas perbuatannya.
Singh dilaporkan menemukan surat itu ketika sedang berada di beranda, yang membuatnya mengurungkan niat untuk melapor ke polisi.
Surat itu bertuliskan huruf dalam bahasa Hindi, begini bunyinya: "Saya adalah pekerja migran dan sangat miskin. Saya minta maaf mengambil sepeda Anda".
An apology note left by Mohd Iqbal, a migrant worker who took (borrowed) the cycle of an employer in Bharatpur, Rajasthan, since he had no means to travel home with a child who can't walk (specially-abled).
#MigrantsOnTheRoad #migrantworkers #COVID19 #coronavirus #lockdown pic.twitter.com/aJtp2zZGAw
— Geeta Mohan ???? ???? ???? ???? (@Geeta_Mohan) May 16, 2020
"Mohon maafkan saya, saya tidak tahu lagi bagaimana bisa pulang kampung. Saya mempunyai anak penyandang disabilitas. Saya harus mencapai Breilly," demikian isi surat itu.
Surat itu kemudian dia unggah ke Twitter, dan memantik simpati netizen India, yang mengomentari bagaimana pekerja migran terpaksa berbuat demikian karena kurangnya pekerjaan dan uang.
Baca juga: Tiga Gadis Belia di Buton Berkomplot Mencuri Sepeda Motor
Warganet kemudian mengecam pemerintah yang harus meminta maaf atas situasi ini. "Kesadaran dari rakyat miskin di negeri ini tak ditanggapi penguasa," ucap netizen.
Sosiolog Rajeev Gupta menerangkan, insiden itu menunjukkan bagaimana kegagalan pemerintah menjamin rakyatnya selama wabah virus corona.
Dalam pandangannya, sebelum menerapkan lockdown total pada Maret, seharusnya pemerintah bisa menyediakan transportasi bagi mereka yang ingin mudik.
Namun, Dekhi tidak menerapkannya. Hal itu membuat pekerja migran dilanda dilema karena mereka tak punya uang untuk memberi makan keluarganya.
Baca juga: Mantan Prajurit TNI Nekat Mencuri Sepeda Motor
Jurnalis setempat Alok Pandey sempat berkicau mengenai seorang pekerja migran yang berusaha menumpang truk untuk pulang kampung.
Begitu dia sampai di Uttar Pradesh dan mulai berjalan, dia tumbang dan tewas. Dilaporkan, dia dan rekan lainnya tidak makan selama 48 jam.
Awak media maupun publik yang menaruh perhatian akan isu ini mengunggah serangkaian momen yang menyoroti kondisi para pekerja ini.
48 hrs ago ,Vinod ,a migrant worker from UP’s Hardoi ,boarded a truck in Maharashtra .This morning , he and relatives got off in Kannauj and started walking home . A km on , he simply collapsed and died .Govt says prima facie it seems they had not eaten proper food in 48 hrs.... pic.twitter.com/LUss9lHjg1
— Alok Pandey (@alok_pandey) May 17, 2020
Jutaan dari mereka dilaporkan tidak mempunyai uang sehingga tak bisa makan, dengan bantuan pemerintah tak pernah sampai ke mereka.
Banyak dari pengguna media sosial yang mempertanyakan apakah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi sengaja mengabaikan fakta tersebut.
Baca juga: Di Wonosobo, Anak-anak Mencuri Sepeda Motor demi Gengsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.