Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang China, 4 Orang Tewas

ZHAOTONG, KOMPAS.com - Gempa bumi sebesar 5,2 magnitudo mengguncang China tepatnya di Provinsi Yunnan pada Senin (18/5/2020) malam waktu setempat.

Akibat dari bencana alam ini, 4 orang tewas sedangkan 23 lainnya mengalami luka-luka, demikian keterangan dari pemerintah setempat pada Selasa (19/5/2020).

Gempa dangkal ini terjadi di wilayah Qiaojia, menurut keterangan dari pemerintah Yunnan dalam sebuah pernyataan di media sosialnya.

Baca juga: Dubes China di Israel Tewas, Jenazahnya Akan Dijemput Satu Tim

Gempa bumi melanda dekat kota Zhaotong yang berpopulasi lebih dari 6 juta orang.

Otoritas seismologi pemerintah China mengungkapkan kekuatan gempa adalah 5 magnitudo, sedangkan catatan di earthquake.usgs.gov mencantumkan angka 5,2 magnitudo pada 18 Mei 2020 pukul 20.48.

Kantor berita pemerintah China Xinhua mengatakan, tim penyelamat termasuk petugas pemadam kebakaran telah dikirim ke 16 kota di provinsi tersebut.

Baca juga: China Bersumpah Vaksin Corona Akan Jadi Barang Publik Global

Dilansir dari AFP Selasa (19/5/2020), China terhitung sering dilanda gempa bumi, terutama di bagian pegunungan barat dan barat daya.

Tahun lalu gempa berkekuatan 6 magnitudo di Provinsi Sichuan menewaskan 13 orang dan melukai hampir 200 orang, serta menimbulkan kerusakan di sejumlah besar bangunan.

Lalu gempa Sichuan 2008 yang berkekuatan 7,9 magnitudo menyebabkan 87.000 orang atau menghilang.

Baca juga: China Janjikan Bantuan Rp 29 Triliun untuk Perangi Covid-19

Sementara itu gempa bumi terdahsyat di Yunnan terjadi pada 1833 yang dikenal dengan nama Gempa Kunming, yang berkekuatan 8 magnitudo. Jumlah korban meninggal sekitar 6.000 orang.

Gempa bumi terdahsyat kedua di Yunnan terjadi pada 1971 yang berkekuatan 7,1 magnitudo dan menewaskan 15.621 orang. Insiden ini dikenal dengan nama Gempa Tonghai.

Gempa dengan kekuatan 7 magnitudo juga pernah melanda Yunnan pada 1925 dan 1996, masing-masing memakan korban jiwa sebanyak 5.000 dan 309 orang.

Bencana tahun 1925 dikenal dengan nama Gempa Dali, sedangkan pada 1996 dikenal dengan sebutan Gempa Lijiang.

Baca juga: Presiden China Dukung Investigasi Virus Corona, tapi...