28 Januari: Delegasi WHO berkunjung ke Beijing dan dipimpin Tedros. Mereka setuju dengan pemerintah China bahwa tim ilmuwan internasional akan dikirim ke China.
Baca juga: Polemik Taiwan Bukan Anggota WHO, Bagaimana Awalnya Terjadi?
30 Januari: WHO menyatakan Covid-19 sebagai "darurat kesehatan masyarakat internasional".
16-24 Februari: Para ilmuwan internasional dari Amerika Serikat (AS), China, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Nigeria, Rusia, Singapura, dan Kanada berkunjung ke Wuhan.
24 Februari: Sebuah tim ahli dari WHO dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengunjungi Italia, yang menjadi pusat penyebaran virus corona setelah China.
11 Maret: WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Saat itu 90 persen kasus dinyatakan hanya di 4 negara, dengan 81 negara melaporkan tidak ada kasus sama sekali, lalu 57 negara melaporkan hingga 10 kasus.
Baca juga: Taiwan Tolak Syarat Satu China untuk Ikut Rapat Besar WHO
9 April: WHO menerbitkan kronologi pernyataannya, sebagai tanggapan atas kritik bahwa mereka lambat memperingatkan adanya bahaya.
14 April: Presiden AS Donald Trump menghentikan pendanaan ke WHO dan menuduhnya bias kepada China.
24 April: WHO mendesak negara-negara anggota mempercepat pengembangan, produksi, dan distribusi pengobatan serta vaksin.
27 April: WHO mendesak negara-negara yang melonggarkan lockdown untuk terus menguji, mengisolasi, dan mengobati kasus-kasus yang dicurigai sambil terus menerapkan physical distancing atau mewaspadai gelombang kedua infeksi.
Baca juga: BERITA FOTO: New Normal, dari Restoran di Jerman sampai Salon Pria di Selandia Baru
14 Mei: WHO mengatakan virus mungkin tidak akan pernah hilang dan menjadi penyakit yang harus dipelajari bersama oleh dunia.
18-19 Mei: Badan pembuat keputusan WHO yakni Majelis Kesehatan Dunia (WHA), mengadakan pertemuan tahunan secara virtual.
Pertemuan ini dibayangi oleh pertengkaran antara Beijing dengan Washington.
Baca juga: Muncul Klaster Baru Covid-19 di Jilin, China, 1.205 Desa Lockdown
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.