Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Invasi Venezuela Gagal Gulingkan Maduro, 2 Penasihat Guaido Mundur

Kompas.com - 12/05/2020, 12:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Sebanyak 2 penasihat pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, mengundurkan diri pada Senin (11/5/2020).

Pengunduran diri ini dilakukan menyusul tuduhan oleh pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro, terkait dengan kegagalan "invasi" oleh tentara bayaran.

"Ahli strategi politik Juan Jose Rendon dan wakil Sergio Vergara menyampaikan pengunduran diri mereka" kepada tim Guaido, demikian keterangan kantor persnya yang dikutip oleh AFP.

Baca juga: Tambah 11 Orang, Jumlah Tersangka Invasi Venezuela Lampaui 40 Orang

Guaido yang merupakan ketua Majelis Nasional Venezuela, diakui oleh lebih dari 50 negara sebagai pemimpin negara itu, dan dikabarkan sedang berusaha melengserkan Maduro dari singgasananya.

Maduro dalam dituding curang agar bisa terpilih kembali di pemilu Venezuela 2018.

Akan tetapi Maduro tetap mendapat dukungan dari angkatan bersenjata, yang menggagalkan invasi oleh sekelompok kecil tentara bayaran pada awal Mei.

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Terancam Hukuman 30 Tahun Penjara

Ada 2 warga Amerika Serikat (AS) yang termasuk dalam 45 tahanan, sedangkan 8 lainnya terbunuh.

Keduanya adalah mantan tentara AS Luke Denman (34) dan Airan Berry (41). Mereka dipenjara dengan dakwaan "terorisme, konspirasi, perdagangan gelap senjata perang, dan asosiasi (kriminal)."

Guaido menerima pengunduran diri Rendon, "ahli strategi umum" dan anggota parlemen Vergara "komisaris presiden" dalam manajemen krisis, menurut keterangan kantor pers.

Baca juga: Trump Sebut AS Bukan Dalang Dibalik Upaya Kudeta di Venezuela

Pemerintahan Maduro menuduh Guaido dan Presiden AS Donald Trump berada di balik layar dalam invasi yang terjadi pada Senin (4/5/2020) dini hari tersebut, di lepas pantai utara Venezuela.

Pada Jumat (8/5/2020), kantor jaksa agung telah mengumumkan mereka sedang mencari surat perintah penangkapan internasional untuk Rendon dan Vergara, yang tinggal di AS.

Mereka dituduh telah menandatangani kontrak bersama Guaido, dengan perusahaan keamanan swasta Silvercorp USA yang dutugaskan melakukan invasi.

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Langsung Akui Perbuatan

Jaksa Agung Tarek William Saab juga meminta surat perintah penangkapan untuk pendiri Silvercorp USA, Jordan Goudreau.

Rendon dalam sebuah wawancara dengan CNN mengakui telah menandatangani kontral dengan Silvercorp, tetapi ia mengklaim sifatnya adalah "eksplorasi" dan tidak ada izin yang diberikan untuk melakukan operasi di Venezuela.

Ia juga membantah Guaido terlibat dalam hal ini.

Baca juga: Kudeta Venezuela, AS Akan Kerahkan Segala Cara Bebaskan 2 Warganya

Dalam surat pengunduran dirinya, Rendon menuduh pemerintahan Maduro "salah mengartikan" kontrak tersebut.

Dia menggambarkannya sebagai "manipulasi kasar" yang dirancang untuk "membangun situasi untuk melonggarkan" kritik atas keruntuhan ekonomi negara tersebut.

Sementara itu Guaido menyebut kontrak itu "tidak benar", dan pada Jumat mengatakan rezim Maduro sedang mencari alasan untuk menangkapnya.

Sejauh ini jaksa penuntut umum belum mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Guaido.

Baca juga: Mantan Pasukan Khusus AS Kisahkan Pimpin Kudeta Gulingkan Presiden Venezuela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com