KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dua politisi senior Malaysia, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim kembali bersatu melalui pernyataan gabungan yang dirilis.
Pernyataan itu muncul setelah ketua parlemen setempat menerima permintaan mosi tak percaya yang dialamatkan kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Dua tokoh kawakan itu merilis pernyataan untuk merayakan dua tahun kemenangan koalisi Pakatan Harapan dalam pemilu Malaysia Mei 2018 lalu.
Baca juga: Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim
Namun dalam rilis keterangan ini, keduanya berstatus pemimpin oposisi karena Muhyiddin yang berhasil naik bersama koalisi Perikatan Nasional.
Mahathir dan Anwar Ibrahim berpandangan, kepemimpinan Muhyiddin Yassin sebagai PM Malaysia tidak mendapatkan mandat dari rakyat.
Pakatan jatuh dari kekuasaan pada Februari, buntut kisruh politik yang terjadi di antara partai anggotanya, dengan puncaknya Mahathir Mohamad mengundurkan diri.
Selama sekitar satu pekan, baik partai politik dan politisi berada dalam kesimpangsiuran antara mendukung Mahathir ataukah Anwar.
Namun pada 1 Maret, publik Negeri "Jiran" terkejut karena bukan keduanya, melainkan Muhyiddin Yassin yang naik sebagai PM Malaysia.
Muhyiddin yang adalah Presiden Bersatu, partai yang didirikan Mahathir, langsung meloncat mengungguli keduanya berkat dukungan dari oposisi.
Baca juga: Anwar Ibrahim Mengaku Sudah Tak Percaya Mahathir Mohamad
Dr M, julukan sang mantan PM, tidak bersedia bekerja sama dengan oposisi dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan koalisi Barisan Nasional yang dianggapnya "korup".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.