Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir dan Anwar Ibrahim Kembali Bersatu, Ada Apa?

Kompas.com - 10/05/2020, 21:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dua politisi senior Malaysia, Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim kembali bersatu melalui pernyataan gabungan yang dirilis.

Pernyataan itu muncul setelah ketua parlemen setempat menerima permintaan mosi tak percaya yang dialamatkan kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Dua tokoh kawakan itu merilis pernyataan untuk merayakan dua tahun kemenangan koalisi Pakatan Harapan dalam pemilu Malaysia Mei 2018 lalu.

Baca juga: Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim

Namun dalam rilis keterangan ini, keduanya berstatus pemimpin oposisi karena Muhyiddin yang berhasil naik bersama koalisi Perikatan Nasional.

Mahathir dan Anwar Ibrahim berpandangan, kepemimpinan Muhyiddin Yassin sebagai PM Malaysia tidak mendapatkan mandat dari rakyat.

Pakatan jatuh dari kekuasaan pada Februari, buntut kisruh politik yang terjadi di antara partai anggotanya, dengan puncaknya Mahathir Mohamad mengundurkan diri.

Selama sekitar satu pekan, baik partai politik dan politisi berada dalam kesimpangsiuran antara mendukung Mahathir ataukah Anwar.

Namun pada 1 Maret, publik Negeri "Jiran" terkejut karena bukan keduanya, melainkan Muhyiddin Yassin yang naik sebagai PM Malaysia.

Muhyiddin yang adalah Presiden Bersatu, partai yang didirikan Mahathir, langsung meloncat mengungguli keduanya berkat dukungan dari oposisi.

Baca juga: Anwar Ibrahim Mengaku Sudah Tak Percaya Mahathir Mohamad

Dr M, julukan sang mantan PM, tidak bersedia bekerja sama dengan oposisi dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan koalisi Barisan Nasional yang dianggapnya "korup".

Pada akhirnya, Raja Malaysia Abdullah dari Pahang mengukuhkan Muhyiddin, karena dia dianggap mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen.

"Kami tak mengakui pemerintahan ini. Kami tak ingin mempertaruhkan moral dan etika kami untuk mendukung pemerintahan saat ini," kata keduanya dikutip SCMP Sabtu (9/5/2020).

Dua politisi gaek yang pernah berkolaborasi memimpin Negeri "Jiran" pada 1993-1998 itu mengungkapkan waktu mereka tinggal sedikit karena didera usia.

Tetapi, mereka mengklaim masih mendapat dukungan dari generasi muda, terutama mereka yang menginginkan adanya perubahan di negara tetangga Indonesia itu.

Baca juga: Mahathir Tak Berencana Pensiun, Kritik Anwar Ibrahim Tidak Sabaran

"Jadi, waktunya bagi kami untuk bangkit lagi dan berusaha memulihkan mandat dari rakyat kepada mereka yang berhak," ujar Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad.

Hubungan keduanya selama bertahun-tahun diwarnai kegetiran dan saling serang di muka umum, sejak Anwar dipecat sebagai wakil Dr M.

Ketika mengalahkan Barisan Nasional pada Mei 2018, Mahathir sempat berjanji bakal menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah dua tahun menjabat.

Namun selama dua tahun terakhir, politisi berusia 94 tahun tersebut selalu mengubah tanggal kapan dia akan memberikan kursi PM Malaysia.

Janji terakhir adalah Mahathir akan menyerahkan tampuk kursi orang nomor satu kepada Anwar selepas pertemuan forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) November nanti.

Baca juga: Mahathir Salahkan Anwar Ibrahim atas Krisis Politik Malaysia: Dia Terobsesi Jadi PM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com