Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Puji Respons Covid-19 China, Saat Korut Kecam Latihan Militer Korsel

Kompas.com - 08/05/2020, 19:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memuji penanganan Covid-19 di China, di hari yang sama saat negaranya mengecam latihan militer Korea Selatan.

Sewaktu mengecam latihan militer Korsel pada Jumat (8/5/2020), Korut mengatakan situasinya bagaikan kembali ke sebelum pemulihan hubungan diplomatik pada 2018.

Pyongyang pada Jumat mengecam latihan militer Korsel yang digelar di Laut Kuning minggu ini.

Baca juga: Korea Utara dan Korea Selatan Baku Tembak di Zona Demiliterisasi

"Semuanya sekarang kembali ke titik awal sebelum pertemuan Korut-Korsel pada 2018," kata seorang Juru Bicara Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan di KCNA, sebagaimana dikutip oleh AFP.

Latihan ini "menyadarkan kita sekali lagi pada kenyataan yang jelas bahwa musuh tetap musuh sepanjang waktu.," katanya sembari menambahkan situasi "menuntut reaksi kita."

Sementara itu Kim Jong Un secara resmi memberi selamat kepada China atas "keberhasilan" mengendalikan pandemi virus corona. Hal ini diberitakan oleh media pemerintah Korut KCNA.

Baca juga: China Izinkan WHO Selidiki Penanganan Covid-19, Setelah Pandemi Berakhir

Kepada Presiden Xi Jinping, Kim Jong Un mengatakan dia ikut senang China berhasil menangani Covid-19, sama seperti Korut yang sejauh ini belum mencatatkan satu pun kasus.

KCNA menambahkan, Kim Jong Un "mengirim salam militan kepada setiap anggota Partai Komunis China."

Rumor sempat beredar mengitari Kim Jong Un akibat menghilang dari hadapan publik selama berminggu-minggu, sejak absen menghadiri ulang tahun kakeknya pada 15 April.

Baca juga: Beragam Rumor Kim Jong Un, dari Isu Kembaran hingga Sengaja Menghilang

Kakak Kim Yo Jong itu kemudian muncul lagi di depan umum akhir pekan lalu, saat meresmikan pabrik pupuk.

Ketiadaan Kim Jong Un memicu serangkaian laporan tidak terkonfirmasi atas keberadaan dirinya.

Sementara itu Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras tidak ada informasi yang bisa diyakini bahwa Kim Jong Un meninggal.

Baca juga: Tak Ada Tanda Kim Jong Un Lakukan Operasi Jantung

China adalah pendukung diplomatik utama Korea Utara dan penyedia utama sektor perdagangan serta bantuan.

Pembicaraan nuklir antara Pyongyang dengan Washington menemui jalan buntu, usai KTT Kim Jong Un dengan Donald Trump di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa kesepakatan lebih dari setahun yang lalu.

Sejak saat itu hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan memasuki titik beku, meski Kim Jong Un telah mengadakan tiga pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in pada 2018.

Baca juga: Menlu AS Yakin Baku Tembak Korut dan Korsel di Zona Demiliterisasi adalah Kecelakaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com